Dimodali Rp 6,2 Miliar, Distanhut Batu Dirikan Bank Gapoktan

Lahan pertanian di Desa Sumber Brantas, Kota Batu, masih sangat luas. (fathul)

MALANGVOICE – Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Batu, tahun 2016 berencana mendirikan Bank Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) untuk membantu permodalan petani.

Dana yang dikucurkan untuk bank ini sebesar Rp 6,2 miliar dengan asumsi Rp 25 juta per Gapoktan. Sementara di 24 desa dan kelurahan di Kota Batu, terdapat 204 kelompok tani, ditambah 84 Gapoktan.

Kepala Distanhut, Ir Budi Santoso, mengatakan, pendirian Bank Gapoktan merupakan terobosan baru dan pertama di Indonesia.

“Jadi uang yang diinvestasikan dalam bank ini sepenuhnya milik petani. Karena jajaran direksinya nanti para petani itu sendiri,” kata Tosi, sapaan akrabnya.

Perhatian yang sangat besar kepada petani ini, lanjut dia, penting untuk mewujudkan visi-misi Wali Kota Batu. Karena selama ini petani kesulitan dari hulu ke hilir, sejak permodalan hingga pemasaran.

“Bank Gapoktan ini untuk membantu permodalan petani. Jadi, sifatnya mereka bisa pinjam untuk modal. Embrionya dari koperasi memang, dikelola petani sendiri untuk kesejahteraan petani,” sambungnya.

Untuk menjamin kesuksesan Bank Gapoktan, Distanhut akan menjalin kerjasama dengan mahasiswa fakultas ekonomi asal Kota Batu. Petani akan dilatih manajemen koperasi dan bank, sehingga memahami pola usaha yang menguntungkan.

“Tetap nanti akan ada rekrutmen dan pelatihan pegawai banknya karena pengelolaannya profesional. Dana di bank ini harusnya bertahan selamanya, gak boleh habis pakai,” tandas Tosi.-