Digusur Satpol PP, Ratusan PKL “Wadul” Dewan

MALANGVOICE – Pedagang Kaki Lima (PKL) di Car Free Day (CFD) kemarin, Minggu (5/8) terpaksa dibubarkan petugas Satpol PP, hal ini lantas menjadi kecaman keras.

Ketua Paguyuban PKL Pahlawan Trip, Sulu Diono menjelaskan, sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari pemerintah terkait larangan berjualan di CFD. Alhasil pedagang diusir paksa.

“Tidak ada pemberitahuan dan peringatan sebelumnya. Langsung dihalau-halau nggak boleh jualan. Bingung kami,” ujar Sulu, usai audience di gedung DPRD Malang, Senin (6/8).

Melihat tindakan tersebut, sejumlah PKL akhirnya meminta solusi kepada anggota dewan. “Sudah kami bicarakan tadi dengan dewan, mereka berjanji akan mencarikan solusi terbaik,” jelasnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Malang, Hadi Susanto, menjelaskan, pihaknya akan menampung aspirasi pedagang, dan segera memfasilitasi pertemuan dengan pihak-pihak terkait.

“Kami tidak bisa langsung memutuskan besok Minggu sudah bisa jualan. Kami butuh masukan dari semua pihak, baik dari Dinas Perdagangan, Pariwisata dan Satpol PP,” jelas Hadi.

Hadi juga mengimbau agar para PKL dapat memberikan data real, sebab anggota Dewan mengetahui, banyak PKL yang berjualan di CFD bukan asli warga Kota Malang.

“Mereka harus jujur juga memberikan data-data, yang mana warga asli Malang dan bukan. Tapi terlepas dari itu, kami siap memfasilitasi polemik yang terjadi ini,” pungkasnya.(Der/Ak)