Diduga Tukang Santet, Kakek 80 Tahun Tewas Dibacok

Olah TKP pembacokan di Bantur dan Kondisi mayat korban

MALANGVOICE – Tragedi berdarah terjadi di areal persawahan Dusun Krajan, Desa Pringgodani, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (3/9).

Kakek 80 tahun, Munarah, tewas akibat tebasan parang Agus Siswantoro (32) warga setempat, di lehernya, sekitar pukul 09.00 pagi tadi.

Tragedi berdarah ini bermula karena tersangka menduga korban yang menyantet ayah korban.

Tersangka pembacokan
Tersangka pembacokan
“Ketika bertemu korban yang pulang dari mencari rumput, tersangka menanyakan apakah benar telah menyantet ayahnya,” jelas Kapolsek Bantur, AKP Yatmo saat dikonfirmasi MVoice usai olah tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (3/9).

Masih menurut Yatmo, saat itu korban tidak langsung mengakui bahwa telah menyantet ayah Agus.

Akibatnya, tersangka naik darah dan mengancam korban menggunakan parang yang sudah disiapkan dari rumah.

“Hingga akhirnya korban mengaku telah menyantet karena merasa terdesak dan ketakutan,” imbuhnya.

Setelah korban mengaku sebagai penyantet ayahnya, tersangka meminta agar Munarah menyembuhkan ayah Agus.

Permintaan itu disanggupi korban dengan syarat dia meminta tenggat waktu. Tidak puas dengan jawaban korban, akhirnya tersangka menyabetkan parang sebanyak dua kali ke tubuh korban.

“Pertama terkena telinga, kedua terkena leher bagian belakang. Ya hampir putus kondisi lehernya,” imbuhnya.

Tidak lama setelah melakukan perbuatan itu, tersangka menyerahkan diri ke Polsek Bantur. Kini, kasusnya ditangani Polres Malang.

“Mayat korban kemudian dibawa ke kamar mayat,” tandasnya.