Diduga Korupsi, Kades Kedung Banteng Sumawe Dilaporkan ke Polisi

Warga Desa Kedung Banteng saat membuat laporan di Mapolres Malang
Warga Desa Kedung Banteng saat membuat laporan di Mapolres Malang (fathul)

MALANGVOICE – Lima orang warga Kedung Banteng, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), melaporkan kasus dugaan korupsi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa yang dilakukan Kepala desa setempat berinisial KM, ke polisi.

Perwakilan warga, Hari Dwiyanto, menyatakan, pihaknya terpaksa melaporkan kasus itu karena tidak ada niat baik dari kepala desanya. Dugaannya, ada uang ratusan juta yang dikorupsi dari pembangunan fisik di desa tersebut.

“Inti kasusnya adalah, ada rancangan pembiayaan pembangunan beberapa proyek. Sudah dibentuk panitia pembangunan, tapi panitia tidak dikasih dana. Beberapa proyek ada yang jalan, tapi yang ngerjakan Kadesnya, bukan panitia yang sudah dibentuk,” papar Hari kepada MVoice, usai membuat laporan di Mapolres Malang.

Ia memaparkan, beberapa pembangunan yang diduga dikorupsi itu seperti Balai Dusun Kedung Banteng Bawah dianggarkan Rp 73.793.000 dengan Pelaksana Kegiatan bernama Suhari Priyo Ekanto.

Pembangunan lainnya adalah Rabat Beton di Jalan Gunung Petik, Dusun Kedung Banteng Atas dengan total anggaran Rp 85.290.000, dengan Pelaksana Kegiatan bernama Sukrani. Termasuk pembangunan Mushola Kantor Desa sebesar Rp 65.475.000 dengan Pelaksana Kegiatan, Didik Prasetyo.

Tiga pembangunan itu, jelas Hari, hanyalah contoh pembangunan yang tak terealisasi sama sekali. Padahal waktu pertanggungjawaban termin I dan II sudah selesai pada Jumat (22/1) lalu. Sehingga dugaan laporan pertanggungjawaban itu direkayasa, karena pembangunan banyak yang belum terlaksana.

“Beberapa proyek ada yang sudah dibelikan materialnya, tapi yang beli ya Kades, bukan panitia pembangunan. Sebenarnya masih banyak bukti dugaan korupsinya, belum soal uang pemberdayaan yang tidak bersifat fisik,” tandasnya.

Ratusan warga Kedung Banteng sendiri sudah pernah melakukan aksi dengan melurug Kantor Desa pada Senin (18/1) lalu. Karena kasus ini sudah diketahui masyarakat dan banyak desakan menuntaskannya, akhirnya dilaporkan ke kepolisian.