Diduga Depresi, Warga Wagir Nekat Gantung Diri

Ilsutrasi Bunuh Diri (Anja a)

MALANGVOICE – Sn (65), warga, Desa Gondowangi, Wagir, nekat mengakhiri hidup hidupnya dengan cara gantung diri. Ia diduga mengalami depresi berat, lantaran penyakit yang deritanya tak kunjung sembuh.

Kapolsek Wagir, AKP Sri Widyaningsih mengatakan, korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi akibat mengalami penyakit darah tinggi, diabetes hernia, dan wasir yang dideritanya.

“Koban gantung diri di atas pohon yang terletak di pekarangan, di belakang rumah kosong yang difungsikan sebagai kandang ayam,” ucapnya, Rabu (2/6).

Wanita yang akrab disapa Widya ini menjelaskan, peristiwa tersebut diketahui pertama kali pemilik kandang saat hendak memberi makan ayam ternaknya sekitar pukul 10.30 WIB.

“Saat akan memberi makan ayam di belakang rumah dan ketika berjalan ke pekarangan belakang, saksi melihat korban sudah meninggal,” jelasnya.

Mengetahui hal tersebut, lanjut Widya, saksi meminta tolong ke warga sekitar dan perangkat desa (Kepala Dusun/Kasun), kemudian diteruskan ke Polsek Wagir, dan pihak tenaga medis atau bidan desa.

Setelah tiba di tempat kejadian perkara, tambah Widya, petugas langsung melakukan olah TKP. Saat melakukan visum luar pada tubuh korban, tidak ditemukan luka atau bekas kekerasan lain hanya ada bekas jeratan pada leher.

“Tidak ada bukti kekerasan, lidahnya tergigit gigi, pada kemaluan korban mengeluarkan mani yang menempel di celana dalam dan celana luar, serta pada dubur korban mengeluarkan sedikit cairan. Menurut keterangan keluarga korban serta perangkat desa, korban mengalami depresi berat karena sakit kompilkasi,” tukasnya.

Setelah kejadian itu, sebenarnya pihak kepolisian hendak membawa jenazah korban ke rumah sakit untuk diautopsi, namun pihak keluarga menolak dan menganggap hal itu sebagai musibah.(der)