Didominasi Tanah Longsor, Bencana Kota Batu 2017 Naik 114 Kejadian

Plengsengan tanah Taman Hutan Kota Bondas longsor ke area parkiran GOR Gajah Mada Kota Batu. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Kota Batu masih dibayang-bayangi bencana alam. Terbukti selama tahun 2017, bencana alam tercatat 114 kejadian. Ini naik dari tahun sebelumnya 107 kejadian.

Dalam rilis Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Batu, selama 2017 tercatat 114 bencana di Kota Batu. Terbanyak adalah bencana tanah longsor. Total kejadian tersebut terbagi dari 101 kejadian bencana dan 13 kejadian situasi darurat non bencana.

Rinciannya tanah longsor disertai pohon tumbang 2 kejadian, pohon tumbang 17 kejadian, puting beliung 2 kejadian, kebakaran rumah atau bangunan 10 kejadian.

Lainnya, banjir disertai tanah longsor ada 7 kejadian, plengsengan ambrol 12 kejadian, tanah ambles 3 kejadian, tanah longsor 40 kejadian, banjir 10 kejadian, rumah rusak 4 kejadian, kebakaran hutan ada 2 kejadian, evakuasi orang hingga 6 kejadian, dan kecelakaan 4 kejadian

Dampak yang ditimbulkan akibat bencana selama tahun 2017, tercatat 2 orang meninggal, 12 orang luka-luka dan 9 orang mengungsi dan menderita.

Kerusakan fisik akibat bencana meliputi 24 unit rumah rusak, kerusakan infrastruktur 29 unit, dan ekonomi produktif 8 buah.

Dari 3 kecamatan yang ada di Kota Batu, Kecamatan Batu terdampak paling banyak bencana dengan 61 kejadian, Kecamatan Junrejo (20 kejadian), dan Kecamatan Bumiaji sebanyak 33 kejadian.

Kepala BPBD Kota Batu Sasmito, menjelaskan, bahwa Kota Batu dengan keadaan geografis yang didominasi daerah pegunungan memungkinkan terjadi banyak bencana tanah longsor. Terutama pada musim hujan. Maka ke depan, upaya mengurangi risiko bencana harus menjadi prioritas di semua sektor.

“Untuk itulah kita harus siap menghadapi bencana. Besar kecilnya bencana sangat ditentukan oleh alam. Faktor manusia juga berpengaruh besar terhadap kerusakan alam,” kata Sasmito.

Sasmito menambahkan, pengaruh siklon tropis Cempaka pada November 2017 lalu tidak terlalu berdampak di kawasan Kota Batu. Hal ini dikarenakan siklon tropis Cempaka hanya berdampak di pesisir Selatan Pulau Jawa. Kota Batu yang terletak di tengah Jawa Timur hanya terdampak hujan intensitas tinggi disertai angin kencang pada beberapa hari.

Dibandingkan pada tahun 2016 jumlah bencana tahun ini meningkat. Jika tahun 2017 ada 114 kejadian, tahun 2016 terdapat 107 kejadian.

“Iya memang tahun ini meningkat. Tahun 2016 kasusnya memang tidak sebanyak sekarang,” tutupnya.(Der/Aka)