Dianggap Lecehkan Mendikbud, Jefry Bernard Tomasoa Enggan Minta Maaf

Akun Facebook Pak Brow Tomasoa.
Akun Facebook Pak Brow Tomasoa.

MALANGVOICE-Pemilik akun Facebook Pak Brow Tomasoa yang dianggap mencemarkan nama baik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, enggan meminta maaf maupun meralat tulisannya di medsos.

Jefry Bernard Tomasoa, pemilik akun mengakui statusnya murni dibuat pada 8 Agustus. Status yang dibuat tellanjur menjadi sorotan banyak pihak. Baginya, ini risiko yang harus ditanggung.

Baca juga: Lecehkan Mendikbud, Pemilik Akun Facebook Pak Brow Tomasoa Dilaporkan ke Polres Batu

“Tidak mas, risiko ya risiko. Agar semua juga melek, saya orang bodoh masih mikir dan merasakan bagaimana jika anak-anak SD-SMP sehari-hari harus di sekolah. Sedangkan agama saja tidak mewajibkan umatnya sehari-hari sembahyang,” kata dia, ketika dihubungi MVoice via Messenger, Jumat (19/8), malam.

Ia tidak habis pikir dan merasa aneh atas tindakan pelapor dari LBH PEKA. Padahal, menurutnya orang-orang yang jelas berdebat sengit dengannya tidak merespon berlebihan, malah orang lain mengatasnamakan LBH. Jerfry mengaku akan mengikuti arus permainan pelapor.

Jefry Bernard Tomasoa saat dihubungi via Messenger.
Jefry Bernard Tomasoa saat dihubungi via Messenger.

“Betul, seperti yang dikatakan pelapor, saya di Batu dan memang rumah saya di Batu. Saya posting kemarahan saya lewat status. Kenapa yang merespon justru orang lain,” tanya dia.

Ia menilai, pelapor cuma orang yang mau unjuk gigi. Pasca pelaporan, belum ada aparat yang menghubungi atau pun menemuinya.

“Saya minta maaf ke pelapor? Lebih baik putih mata daripada putih tulang mas. Baru teman-teman wartawan yang hubungi,” ungkapnya.”

Baca juga: Polres Batu Dalami Kasus Pelecehan Mendikbud

Perlu jadi penekanan, tambah dia, mewakili orang Indonesia yang diam dan pasrah karena kebijakan membebani mereka. Apa yang disampaikan dirinya merupakan fakta sosial dan harus diperhatikan pembuat kebijakan.

“Supaya tidak jadi beban bagi masyarakat. Saya harap pemerintah dalam membuat program sesuai dengan kondisi masyarakat,” tandasnya.