Dewan Klaim Buruknya Gorong-Gorong Penyebab Kasus DBD Meningkat

Anggota Komisi B DPRD Kota Malang Lookh Mahfudz. (Aziz Ramadani /MVoice)

MALANGVOICE – Tingginya angka kasus kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang awal tahun ini disoroti dewan. Selain faktor cuaca, buruknya sistem drainase diduga kuat jadi sarang nyamuk penyebab DBD.

Seperti diberitakan, Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat ada 46 orang yang terjangkit DBD, sepanjang Januari 2019 ini. Hal ini meningkat drastis dibandingkan Januari tahun sebelumnya sebanyak 9 kasus kejadian saja.

Anggota Komisi B DPRD Kota Malang Lookh Mahfudz mengatakan, dari hasil sidak belum lama ini potensi penyakit DBD disebabkan drainase alias gorong-gorong yang tidak berfungsi. Akibatnya ada genangan air yang notabene tempat ideal nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

“Salah satunya di kawasan Kelurahan Arjowinangun, RW 03. Kawasan tersebut terdapat gorong-gorong yang airnya tidak mengalir, dan membuat genangan,” kata Lookh ditemui awak media di gedung DPRD Kota Malang, Jumat (1/2).

Politisi PAN ini menambahkan, kawasan Kelurahan Arjowinangun tersebut banyak titik-titik genangan. Sebab, gorong-gorong kecil di perkampungan lebih rendah dibanding gorong-gorong primer (lebih besar). Dia lantas meminta agar Pemerintah Kota Malang segera memantau titik gorong-gorong. Terutama saat musim hujan seperti sekarang. OPD terkait, terutama melalui Dinas Kesehatan diharapkan memantau agar gorong-gorong tetap sehat bersama dengan OPD lainnya.

“Gorong-gorongnya sangat buruk, maka kami sudah sempat berbincang dengan Dinkes untuk menciptakan gorong-gorong sehat,” urainya.

Lookh juga menyampaikan bahwa fogging bukan menjadi solusi efektif untuk mematikan nyamuk penyebab DBD. Lebih tepat adalah pencegahan dini, terutama masyarakat diimbau menerapkan hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitar. (Der/Ulm)