Dapat Penghargaan, Sutiaji: Layanan Publik Terus Kami Tingkatkan

Wali Kota Malang Sutiaji menerima Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 dari Menteri PANRB Syafruddin di ballroom Hotel Gumaya Semarang, Jumat (18/7). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Inovasi pelayanan brexit (Braile E Ticket And Extraordinary Acces for Visual Disabellities) Kota Malang mendapat penghargaan top 99 Inovasi Pelayanan Publik. Penghargaan itu diterima langsung Wali Kota Malang Sutiaji dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin di ballroom Hotel Gumaya Semarang, Jumat (18/7).

Sutiaji mengatakan, penghargaan ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa pelayanan publik di Kota Malang bukan hanya rutinitas tapi sudah ditambahkan inovasi dan kreatifitas. Sebelumnya sudah ada Bank Sampah Malang, lapo bra dan sambat online yang diakui sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik di tahun-tahun sebelumnya.

“Sekarang orientasi inovasi bukan lagi sekedar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tapi mampu mengakomodir kebutuhan pada lingkungannya. Kecenderungan karakter, budaya, dan ‘DNA millenial’, yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, aksesibilitas tinggi,” urai Sutiaji.

Sementara itu, Menteri PANRB Syafruddin mengatakan, melahirkan inovasi melalui kompetisi perlu konsistensi dan keberlanjutan. Oleh karena itu, diberikan dana insentif daerah untuk pemeliharaannya.

“Sekaligus memacu semangat yang lain untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik,” kata mantan Wakapolri ini.

Perlu diketahui, Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 ini diikuti sebanyak 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan 12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik. Mereka yang ditetapkan sebagai Top 99 ini dipilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara online melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) kemudian melewati tahap seleksi administrasi serta penilaian proposal dan dokumentasi inovasi. Para inovator kemudian harus melewati tahapan presentasi dan wawancara dihadapan Tim Panel Independen untuk mencarai 45 inovasi terbaik. Tahap itu disusul dengan observasi lapangan sebagai bukti dari inovasi yang dipresentasikan.

Pada Top 99 ini, inovasi dari wilayah Jawa Tengah menjadi yang terbanyak. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melahirkan tiga inovasi. Sedangkan pemkab/pemkot yang berada di wilayah Jawa Tengah mengikutsertakan 22 inovasi dalam ajang bergengsi ini. Untuk itu, Semarang dipilih menjadi tuan rumah penghargaan.

Turut hadir dalam Acara tersebut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Direktur Utama Taspen Iqbal Lantaro, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto, serta para penerima penghargaan inovasi pelayanan publik. (Hmz/Ulm)