Danlanud Abd Saleh: Kaji Ulang Rencana Kenaikan Status Bandara

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Operasional Bandara Abdulrachman Saleh Malang Antara Dishub Provinsi Jawa Timur dengan Pangkalan Udara TNI AU Abdul Rachman di Hotel Aria Gajayana, Rabu (26/12). (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Rencana kenaikan status Bandara Abdulrachman Saleh sebagai bandara internasional diharapkan dikaji ulang secara fair. Sebab dikhawatirkan dapat mengurangi porsi latihan militer.

Hal itu ia diungkapkan langsung Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama (Marsma) Pnb Andi Wijaya usai mengikuti Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Operasional Bandara Abdulrachman Saleh Malang antara Dishub Provinsi Jawa Timur dengan Pangkalan Udara TNI AU Abdul Rachman Saleh di Hotel Aria Gajayana Malang, Rabu (26/12).

“Kami bukannya tidak setuju atau menghalangi kenaikan status bandara Abd Saleh sebagai bandara internasional. Tapi kami berharap ada solusi untuk ke dua belah pihak. Kajilah secara fair, dan janganlah waktu kami untuk berlatih dikurangi,” kata Andi ditemui awak media.

“Janganlah mereduksi kepentingan militer. Maka kaji yang jelas,” imbuhnya.

Secara kebijakan militer, lanjut Andi, Bandara Abd. Saleh memang telah diperbolehkan menjadi area penerbangan sipil. Karena sifatnya mendukung pembangunan daerah di Malang Raya dan sekitarnya. Namun dampaknya masa waktu untuk berlatih bagi angkatan militer udara banyak berkurang. Naiknya status sebagai bandara internasional secara langsung membutuhkan jam penerbangan yang lebih banyak dari sebelumnya. Sehingga, dapat dipastikan akan memangkas lebih banyak lagi waktu untuk berlatih.

Tidak hanya itu, pihaknya mengkhawatirkan kerahasiaan pangkalan. Besar harapannya ada pilihan lain yang akan membuat ke dua belah pihak mendapatkan manfaatnya untuk pembangunan di Malang Raya atau win win solution.

“Dari sisi ketahanan dan keamanan kita semakin terbuka. Ada proxy war dan ini bukan omong kosong. Kita negara besar, tapi training area cuma tinggal dua, di Abd Saleh dan Pangkalan Udara Iswahyudi Madiun. Kalau tentara lemah semua akan masuk dan berani menekan,” beber pria juga pernah menjabat Danlanud El Tari Kupang ini.

Andi menambahkan, bahwa tidak ada niat melakukan penekanan atau bahkan militer mempersulit keinginan untuk kenaikan status bandara internasional, melainkan lebih pada asas atau amanah yang ada pada undang-undang.

“Mari (berpikir) objektif dan global. Buka wawasan. Kami tidak mempersulit. Kami berjuang sesuai asas tujuan,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)