CEO Arema FC Akui Ada Kelalaian Penanganan Suporter saat Kericuhan

Jajaran pengurus Arema FC. (deny rahmawan)
Jajaran pengurus Arema FC. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Insiden ricuh suporter Aremania saat menonton pertandingan antara Arema FC kontra Persib Bandung akhir pekan lalu menyisakan banyak kesedihan. Apalagi setelah ada satu suporter meninggal dunia.

Menanggapi itu, jajaran pengurus dan manajemen Arema FC langsung duduk bersama untuk membahas beberapa hal. Salah satunya diungkapkan CEO Arema FC, Iwan Budianto.

Menurut Iwan, ada beberapa kelalaian terhadap penanganan pertama suporter yang masuk ke dalam lapangan hingga ricuh terjadi.

“Saya mengakui ada kelalaian. Atas nama institusi Arema FC saya minta maaf,” katanya didampingi pembina tim Agoes Soerjanto, general manager Ruddy Widodo, ketua Panpel Abdul Haris dan Sudarmaji, Kamis (19/4).

Atas kejadian itu Iwan mengaku sangat prihatin. Padahal diakuinya sudah ada SOP yang mengatur match steward bagaimana terjadi kericuhan suporter dalam stadion. Ia mencontohkan pada saat ada oknum Aremania yang masuk ke lapangan tanpa busana, tak seharusnya diberi pukulan.

“Kelakuan match steward melebihi batasan apa yang seharusnya dilakukan. Untuk alasan apapun kepada match steward akan diberi sanksi,” tegasnya.

Selain itu, tragedi Kanjuruhan ini adalah hal baru bagi Arema FC. IB sapaan akrabnya tidak siap dengan segala sesuatunya. Sehingga dari kelalaian itu sangat fatal akibatnya.

“Kelalaian terjadi karena kami terlalu menganggap remeh kesulitan apa yg terjadi dalam satu pertandingan. Kedewasaan Aremania sangat tinggi, kami terlalu rendah menghadapi situasi ini,” ia melanjutkan.

Dari kejadian tersebut, IB berharap bisa belajar banyak agar tidak sampai terulang lagi bahkan menimbulkan korban jiwa. Beberapa pihak akan segera dilakukan evaluasi.

“Kemarin situasi yang ricuh seharusnya dari K-9 yang dikedepankan. Kami lalai, kami bertanggung jawab atas semua ini,” tambah IB.

“Kami belajar dari musibah kemarin. Harus ada evaluasi dari panpel, match steward serta semua pengamanan yang terlibat. Ini hal baru sebaiknya tak terulang,” tutupnya.

Seperti diketahui, kericuhan itu terjadi saat pertandingan hampir usai di menit 90+2. Ketika itu skor imbang 2-2 dalam lanjutan pekan keempat Liga 1 2018.(Der/Aka)