Cek Kadar Udara Ratusan Kendaraan di Kota Malang Ikut Cek Uji Emisi

Uji Emisi yang ada di Jalan Simpang Balap, Klojen, Kota Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menggelar uji emisi untuk kendaraan roda empat yang menggunakan bahan bakar solar dan bensin.

Uji emisi tersebut digelar selama tiga hari mulai Selasa (5/10) hingga Kamis (7/10). Targetnya menyasar sekitar 500 kendaraan.

Kepala DLH Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan uji emisi dilakukan untuk melakukan pengecekan kadar udara yang ada di Kota Malang.

“Jadi kalau ada kendaraan yang memang uji emisi ada yang tidak lulus maka disarankan ke bengkel untuk setel mesin, karena mesin ini kalau padat karbondioksida kan juga tidak bagus,” ujarnya, Selasa (5/10).

Selain uji emisi, pihak DLH Kota Malang juga melakukan uji Ambience dan uji Traffic Counting di beberapa titik yang ada di wilayah Kota Malang. Tiga kegiatan itu merupakan serangkaian tahapan dalam pengecekan kadar udara.

“Selama tiga hari ini uji emisinya ada di Jalan simpang balapan,Klojen, lalu Traffic Counting di Alun-alun merdeka terus ada uji udara (Ambience) juga di GOR Ken Arok, Buring. Kita rolling untuk tempat uji-nya nanti,” tuturnya.

Menurut Wahyu, pengecekan kadar udara kali ini lebih lengkap dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dimana pada tahun lalu pihak DLH hanya menggunakan pengecekan melalui uji Ambience.

“Iya uji emisi memang baru dilakukan baru tahun ini setelah tujuh tahun tidak ada, karena tidak ada anggarannya,” terangnya.

Namun untuk hasil pengecekan kadar udara melalui tiga tahap itu baru bisa diketahui setelah satu bulan kedepan.

“Saat ini kita belum bisa mengetahui hasilnya, karena harus melalui proses ya satu bulan lagi baru keluar hasilnya. Tapi kalau untuk tahun 2020 lalu saat Pandemi Covid-19 bagus kadar udara di Kota Malang,” kata dia.

Dari hasil pengecekan kadar udara di Kota Malang itu nanti bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat beberapa program.

“Misalnya nanti ketika uji traffic counting ternyata kendaraan padat di Kota Malang, mungkin akan ada kebijakan untuk memperbanyak transportasi publik atau kebijakan dalam mengurai kemacetan,” tandasnya.(der)