Cegah Longsor BPBD Kota Batu Tanam Vetiver di Kawasan Rawan Longsor

Longsor di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo Kota Batu (Aan)

MALANGVOICE – Kota Batu merupakan kota yang berada di pegunungan. Dengan begitu, Kota Batu berada di kawasan di perbukitan yang rawan longsor. Terhitung sampai tanggal 27 Januari telah terjadi 35 bencana tanah longsor di Kota Batu.

Langkah pencegahan longsor ini BPBD Kota Batu lakukan penanaman tamanan vetiver. Penanaman ini dilakukan di area-area tebing yang mengalami tingkat kerawanan longsor sangat tinggi.

Yang terbaru, penanaman vetiver itu di lakukan di area tebing longsor. Pada jalan menuju Pura Luhur Giri Arjuna, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Minggu (31/1).

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menjelaskan, dengan dilakukannya penanaman vetiver ini. Diharapkan mampu untuk mencegah terjadinya tanah longsor susulan. Ini karena, kondisi tebing pasca longsor beberapa waktu lalu sangat memperihatinkan.

“Tanaman vetiver ini lebih dikenal dengan nama akar wangi. Tanaman ini membentuk rumpun dengan akar yang rimbun yang merupakan golongan rumput yang tingginya berkisar 0,5 hingga 1,5 meter. Serta mampu tumbuh lurus ke dalam tanah,” jelas Agung.

Setidaknya penanaman yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB hingga 10.00 WIB itu, melibatkan 135 personil gabungan. Terdiri dari 40 personel BPBD, 10 personel Koramil, 10 personel Polsek Bumiaji, 5 personel Dinas Pertanian, 15 personel DLH, 30 orang garda relawan, dan 25 orang warga Tulungrejo.

“Untuk bibit vetiver yang ditanam kali ini sebanyak 300 polybag. Diperoleh dari Dinas Pertanian 100 polybag, DLH 100 polybag, dan dari BPBD sendiri 100 pokybag,” ujar Agung.

Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan, jika dari 300 polybag tanaman vetiver itu. Bisa dipecah menjadi rumpun yang lebih kecil. Sehingga total vetiver yang ditanam lebih dari 300 lubang.

“Dengan dilakukannya penanaman ini kami berharap tidak terjadi kembali longsor susulan. Karena kondisi tebing memang sangat rawan longsor,” harapnya.

Keistimewaan dari tanaman ini, mampu menahan aliran hujan deras dan menjaga kestabilan tanah. Serta akarnya mampu menembus ke dalam tanah hingga 2-4 meter dan mengikat partikel tanah.

Karena kondisi lahan yang akan ditanami berada di tebing yang curam. Para petugas melakukan penanaman dengan cara menggunakan tali pengaman untuk pendakian.

Untuk diketahui, tebing yang longsor ini terjadi pada hari Senin (25/1) kemarin. Hujan yang turun terus menerus mengakibatkan tanah di kawasan ini jenuh hingga tak mampu menahan air dan longsor. Tebing itu memiliki ukuran sepanjang 15 meter, lebar 4 meter dan tinggi 12 meter ini longsor.

Ketika tanah longsor itu terjadi, akses menuju kawasan pertanian apel dan Pura Luhur Giri Arjuna sempat tertutup. Ini karena seluruh badan jalan tertimbun oleh materia tanah longsor.(der)