Cegah Gizi Buruk Pada Remaja Putri, Puskesmas Arjuno Galakkan Gemulai

Pelayanan Puskesmas Arjuno. (Lisdya)

MALANGVOICE – Puskesmas Arjuno galakkan ukur lingkar lengan atas (Lila) untuk mendeteksi gizi buruk remaja putri dan mencegah angka kematian ibu hamil.

Kepala Puskesmas Arjuno, Umar Usman mengatakan langkah ini ternyata cukup signifikan untuk mengetahui remaja putri maupun calon ibu hamil mengalami gizi buruk atau tidak.

“Nah, ini yang dilakukan sejak dini. jadi perempuan muda baik yang sudah menikah atau belum sebaiknya digalakkan seperti ini. Sebab, gizi itu tidak bisa dikejar dalam waktu cepat,” ujar Kepala Puskesmas Arjuno Kota Malang dr. Umar Usman.

Karena itu, Puskesmas Arjuno juga membuat inovasi program bernama Gerakan Mengukur Lila pada Remaja Putri (Gemulai). Program ini diterapkan
di wilayah kelurahan Oro-oro Dowo, Kauman, Penanggungan dan Kidul Dalem.

Dikatakan Usman, dari wilayahnya hanya sedikit junlah remaja putri yang ditemukan mengalami gizi buruk.

“Sedikit kok nggak sampai 10 persen. Kurang gizi itu artinya, dia kekurangan darah, jadi kalau hanya mengandalkan tablet tambah darah ya nggak bisa harus diimbangi dengan makan makanan yang sehat,” tegasnya.

Dampak buruk yang dialami oleh ibu hamil nantinya jika gizi tidak terpenuhi, yakni salah satunya adalah pendarahan. Perdarahan saat hamil pada kebanyakan perempuan biasanya terkait dengan peluang melahirkan bayi yang sehat. Hanya saja, hal ini harus diwaspadai alias disikapi dengan bijak.

“Gizi buruk ini kalau beberapa penyakit yang menyebabkan kematian ibu bersalin ya pendarahan. Pendarahan itu ternyata setelah diteliti itu terjadi karena pembekuan darahnya kurang maksimal,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan salah satu penyebab pendarahan tak lain karena kurang zat gizi. Untuk itu, ketika hamil, ibu maupun remaja putri dianjurkan mengonsumsi lebih banyak vitamin C, sayuran mengandung zat besi, serta minum tablet tambah darah.

“Perlu waktu lama kalau sudah terjangkit. Untuk itu perlu dijaga sejak awal,” pungkasnya.(Der/Aka)