Buwas: Indonesia Dikepung 72 Jaringan Pemasok Narkoba

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menyampaikan materi. (Aziz Ramadani)
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso menyampaikan materi. (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Indonesia darurat narkoba bukan isu semata. Bahkan tingkat bahayanya lebih rumit dibanding kasus terorisme maupun korupsi.

Hal ini diungkapkan langsung Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso saat memjadi pembicara bertajuk Indonesia Darurat Narkoba di Reuni Akbar Ikatan Keluarga Alumni (IKA) I-3 XII Institut Injil Indonesia di Sekolah Alkitab Batu, Desa Beji Kota Batu, Kamis (2/11).

“Masalah ini tidak sesederhana yang terlihat di media massa. Ini (peredaran narkoba) sangat -sangat serius. Namun masih banyak yang menganggap biasa saja dan bisa tidur nyenyak,” kata pria yang lebih akrab disapa Buwas ini.

Buwas melanjutkan, bahwa seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo berkali- kali. Pemerintah mendeklarasikan perang terhadap narkoba. Bahkan kondisi ini, menurutnya, sudah ada sejak 1971 saat kepemimpinan Presiden Soeharto.

“Permasalahan negara ini semakin besar, jenis narkobanya besar, pemakainya juga semakin besar. Hal ini terjadi karena tidak serius menangani permasalahan narkoba, termasuk mungkin saya,” sambung Buwas.

Mantan Kepala Bareskrim Polri ini menambahkan, data yang dikantongi BNN saat ini, total ada 72 jaringan narkoba internasional di Indonesia dan disuplai dari 11 negara. Tentu juga dengan berbagai jenis narkoba. Tercatat negara yang dimaksud mulai dari Malaysia, Filipina, Tiongkok, negara di Afrika, Timur Tengah, Australia dan Amerika.

“Begitu mudahnya mereka masuk karena kondisi geografis Indonesia yang kepulauan. Ada banyak pelabuhan tikus dan tentu tidak semuanya bisa kami awasi tanpa kepedulian masyarakat,” pungkasnya.(Der/Aka)