Buka Pasar Ramadan, Sutiaji: Bantu Kebutuhan Masyarakat dan Tekan Inflasi

Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Forpimda Kota Malang membuka Pasar Murah Ramadan 1440 hijriah di halaman Sekretariat PKK Kota Malang, Senin (27/5). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Pasar Ramadan resmi dibuka Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (27/5). Pemerintah berharap dengan pasar ini mampu juga menekan terjadinya inflasi, menjelang lebaran.

Wali kota Malang Sutiaji dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan ini selain untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan juga untuk menekan inflasi.

“Karena biasanya menjelang Idul Fitri tingkat inflasi akan lebih tinggi, hal tersebut disebabkan oleh kecenderungan masyarakat yang lebih konsumtif,” kata Sutiaji.

Selain itu, lanjut Sutiaji, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mengontrol harga di pasaran.

“Sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan akibat dari tingginya permintaan dari masyarakat,” imbuhnya.

Kepala Bagian Pengembangan Perekonomian Pemkot Malang, Rinawati mengatakan, tujuan pasar ini adalah membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau pada momentum bulan puasa dan mendekati Idul Fitri 1440 hijriah. Pasar Ramadan ini dibuka, 27 sampai 28 Mei 2019 di halaman Stadion Gajayana Malang atau di sekretariat PKK Kota Malang. Saat ini sudah ada 53 peserta pasar murah tersebut.

“Pasar Murah Ramadan ini juga dilakukan untuk mengendalikan stok ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasar sehingga tidak terjadi kelangkaan yang berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok,” kata Rinawati.

Dijelaskan, 53 peserta yang ikut dalam helatan Pasar terdiri dari berbagai elemen dan stakeholder yang meliputi distributor bahan pangan, pelaku usaha, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang, BUMD Kota Malang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan Perbankan Kota Malang dan BUMN Bulog Sub Divre VII Malang serta organisasi sosial kemasyarakatan.
Pasar murah tahun ini, selain penjualan paket sembako murah, juga ada layanan penukaran uang baru, penjualan produk urban farming, penjualan paket lebaran, pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil dan pelayanan kesehatan gratis.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk datang dan memanfaatkan kesempatan pasar murah ini,” ujarnya.

Data Bagian Pengembangan Perekonomian Kota Malang menyebut Pasar Murah Ramadhan yang digelar setiap tahun selalu membawa dampak positif kepada masyarakat dan juga peserta yang turut serta. Tercatat di tahun 2016 pasar murah diikuti oleh sebanyak 28 peserta dengan omzet sebesar Rp 396,8 juta berlanjut di tahun 2017, dengan jumlah peserta yang sama mencapai omzet sebesar Rp 305 juta dan di Tahun 2018 dengan 58 peserta dapat mencapai omzet sebesar 617 juta.(Der/Aka)