Bripka Sanda, Anggota Polisi yang Tiga Tahun Perjuangkan Para Difabel

Bripka Sanda saat menerima penghargaan dari Polres Malang (Tika)
Bripka Sanda saat menerima penghargaan dari Polres Malang (Tika)

MALANGVOICE – Nama Bripka Sanda Prasetya cukup terkenal di kawasan Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.

Selain dikenal sebagai anggota Babinkamtibmas desa setempat, polisi ini juga memiliki kegiatan yang patut diacungi jempol. Pasalnya, sudah sejak November 2014 dia blusukan ke setiap dusun yang ada di Desa Karangkates.

Bukan tanpa alasan dia blusukan dari satu tempat ke tempat lain. Sanda mencari difabel yang ada di desa ini.

Bersama dengan salah satu difabel, Eka Wulandari dia blusukan ke dusun untuk membantu difabel.

“Pertama saya tergerak memfasilitasi dan membantu difabel sejak pertemuan pertama di rumah Mbak Wulan dengan komunitas pengendara motor difabel. Saya melihat mereka semangat dan bekerja keras,” kata dia kepada MVoice, Jumat (17/2) siang.

Berawal dari pertemuan pertamanya dengan komunitas tersebut, dia bertekad untuk membantu para difabel.

Banyak bentuk bantuan yang diberikan oleh Sanda dan Eka kepada para difabel.

Mulai bantuan kepada Tegas Sahputra agar dia bisa bersekolah di sekolah luar biasa (SLB) PGRI Karangkates, fasilitas kepada Oktavian Ramadhani agar bisa bersekolah di sekolah formal.

Bahkan mereka juga membantu Mamik Erina agar bisa kuliah di UMM.

“Oktavian pernah ditolak saat sekolah di sekolah formal. Kami bantu fasilitasi dan akhirnya bisa diterima,” kata dia.

Bukan hanya warga Karangkates dan Sumberpucung saja yang sudah mendapatkan manfaat uluran tangan Sanda dan Eka. Melainkan hingga warga Kabupaten Blitar yang berada di sekitar Karangkates.

Bripka Sanda Prasetya, anggota Babinkamtibmas Polsek Sumber Pucung saat kegiatan blusukan ke rumah difabel (Tika)
Bripka Sanda Prasetya, anggota Babinkamtibmas Polsek Sumber Pucung saat kegiatan blusukan ke rumah difabel (Tika)

“Bersama teman, kami juga bantu difabel agar bisa mendapatkan layanan di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh (RSCT) Bangil, Pasuruan,” kata dia.

Pergerakan Sanda dan Eka cukup gesit. Sudah banyak difabel yang mendapatkan bantuan atas kerja keras mereka.

Baru-baru ini, Dinsos Kabupaten Malang mengucurkan dana Rp 1 juta masing-masing untuk delapan penyandang cacat.

Menurut dia, yang sudah mereka lakukan ini tidak ada apa-apanya. Banyak yang harus dikerjakan untuk membantu pendidikan dan aksesibilitas.

“Banyak hak difabel yang belum terpenuhi. Bahkan keluarga dan masyarakat masih memandang remeh mereka. Itu tantangan kita Mbak. Kita harus terus berikan motivasi dan semangat, bahwa walaupun difabel mereka juga pasti punya keunggulan,” bebernya.

Hingga saat ini, kendala Sanda adalah mobilitas. Dia mengakui, keterbatasan ini yang membuat tidak bisa menjangkau semua kawasan.

“Sebenarnya banyak permintaan untuk dibantu tapi maaf belum bisa cepat karena keterbatasan pergerakan,” kata dia.

Atas dedikasinya terhadap masyarakat, terutama difabel, Sanda mendapatkan ganjaran dari Polres Malang.

Dia meraih penghargaan dari Polres Malang. Penghargaan ini diberikan kepada anggota polisi berprestasi setiap tanggal 17 setiap bulan.

Penghargaan langsung diberikan oleh Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung SH SIK, Jumat (17/2).

“Ini bentuk penghargaan kami terhadap anggota yang berprestasi,” tandas Ujung.