BPBD Kab Malang Siapkan Posko Kapasitas Besar di Wringinanom

MALANGVOICE – Meskipun tidak menjadi sasaran utama erupsi Gunung Bromo, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mempersiapkan segala kemungkinan agar tidak membawa korban.

Dari pantauan BPBD, gempa yang terjadi di dalam Gunung Bromo menunjukkan penurunan dikisaran 4-6 tremor, meskipun pernah terjadi lontaran material dari perut Bromo setinggi 1800 meter. Karena itu, status Bromo tetap Siaga Tiga karena tak terprediksi.

“Kami sudah siapkan tenda pengungsian di Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, berjumlah 31 tenda yang kapasitasnya dapat menampung hingga 2.500 pengungsi. Itu gabungan dari kami, PMI dan Dinsos,” ungkap Luthfi kepada MVoice.

Selain tenda pengungsian, BPBD juga sudah membuat dapur umum berkapasitas 3 ribu jiwa dengan tim terlatih, serta kendaraan serba guna yang bisa melayani kebutuhan masyarakat.

“Semua kebutuhan saat bencana alam ini sudah tersedia untuk penjagaan. Kalau bencananya berakhir dan Bromo kembali normal, ya itu lebih baik,” harap Luthfi.

Hingga saat ini, BPBD baru membagikan masker di wilayah terdekat dengan Bromo saja, seperti Ngadas, Wringinanom, hingga Desa Taji. Ia tidak mau pembagian masker diperluas ke wilayah lain terlebih dahulu agar masyarakat tak khawatir.

“Kami standby ada 10 ribu masker. Kalau untuk warga sekitar sana ya cukup, tapi kalau ke seluruh wilayah kabupaten yang terdampak, ya kurang. Karena karakteristiknya khas, misalnya kemarin Kepanjen kena debu, malah di Ngadas enggak,” cerita Luthfi.