BI Malang Terus Dukung Perkembangan Ekonomi Syariah

Talkshow Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekonomi & Keuangan Syariah di FEB UB, Senin (28/10). (Lisdya)
Talkshow Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekonomi & Keuangan Syariah di FEB UB, Senin (28/10). (Lisdya)

MALANGVOICE – Dalam mendukung pusat pengembangan ekonomi syariah dunia, wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang telah meningkatkan kinerja pertumbuhan aset, pembiayaan, dan DPK perbankan syariah.

Hal ini dibuktikan pada September 2019 tercatat naik sebesar Rp 5,63 triliun, atau meningkat sebesar 14,43 persen (yoy) dibandingkan September 2018.

Sedangkan pembiayaan perbankan syariah pada September 2019 tercatat sebesar Rp 3,92 triliun atau meningkat sebesar 9,49 persen (yoy) dibandingkan September 2018. Dari sisi sumber dana, pertumbuhan DPK naik sebesar Rp 4,36 triliun atau meningkat 17,9 persen (yoy) dibandingkan periode sebelumnya, dengan komposisi Tabungan Rp 2,25 triliun, Deposito Rp 1,54 triliun, dan Giro Rp 357,24 miliar.

“Jujur, tidak hanya BI yang ikut mengembangkan ekonomi syariah, dari pemerintah juga ada, komite nasional keuangan syariah juga. Seperti misalnya OJK yang turut serta mengembangkan ekonomi syariah ini,” ujar Kepala BI Malang, Azka Subhan usai menjadi pemateri dalam talkshow Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekonomi & Keuangan Syariah di FEB UB, Senin (28/10).

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Malang, Mas’udi Busyiri mengatakan, jika salah satu Program Kemandirian Ekonomi Pesantren juga turut mengembangkan ekonomi syariah.

“Karena ini sesuai dengan program Gubernur Jawa Timur yang mengharuskan kita harus punya produksi sendiri, agar bisa menghidupi dan pesantren itu mandiri dalam segi ekonomi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika di Malang khususnya, sudah ada beberapa pesantren yang produknya berhungan dengan BDOP. “Alhamdulillah di Malang sendiri sudah dikoordinir. Mungkin ke depan, Gubernur Jatim lebih giat melakukan sosialisasi perubahan itu,” ungkapnya.

Diketahui, selain capaian ini, talkshow juga merupakan dukungan BI terhadap pengembangan ekonomi syariah serta merupakan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) yang termasuk bagian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) tahun 2019, bakal diselenggarakan pada 6 hingga 9 November di Grand City Convention and Exhibition, Surabaya. (Der/Ulm)