Bersama Sakera, Perindo Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya Sogukan

Perindo Kota Malang mengajak masyarakat melestarikan budaya sogukan. (Ist)
Perindo Kota Malang mengajak masyarakat melestarikan budaya sogukan. (Ist)

MALANGVOICE – DPD Perindo Kota Malang menggandeng Sakera se-Kota Malang menggelar upacara tradisi sogukan, Jumat (23/12), di Jalan Kalisati RT 3 RW 2, Wonokoyo, Kedung Kandang. Ketua DPD, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, hadir langsung dalam kegiatan itu.

Di hadiri puluhan warga, Nelly menyampaikan ajakannya agar budaya ini dilestarikan. “Ini budaya yang sangat bagus. Kita bisa memperlihatkan adanya keterbukaan,” ungkapnya.

Wakil Sekretaris Umum KONI Kota Malang itu menilai, esensi sogukan memberikan banyak pelajaran. “Ini kan termasuk budaya lokal juga, jadi harus dilestarikan. Harapannya, budaya ini jagan sampai punah,” lanjutnya.

Sogukan sendiri merupakan tradisi Madura dan sejumlah daerah lain yang terpengaruh budaya Madura yang kuat. Soguk berarti prosesi memberikan uang sumbangan, atau di Jawa dikenal sebagai buwuhan.

Kendati begitu, ada yang berbeda antara sogukan dan buwuhan. Prosesi soguk lazimnya diiringi tradisi gending, musik dan lebih terkesan terbuka, tidak tertutup seperti dalam tradisi Jawa.

Diawali dengan beberapa dialog, penghitungan uang dalam tradisi sogukan dilakukan di tempat yang telah ditetapkan, disaksikan tamu dan undangan lain. Uang sumbangan kemudian disimpan di bokor dan dijaga secara khusus.

Terkadang, uang sumbangan itu dirangkai pada sebilah bambu. Dalam tradisi ini, semakin besar sumbangan yang diberikan, semakin tinggi status sosial penyumbang di masyarakat.