Belum Temukan Solusi, Pemkot Kedepankan Kompromi

Polemik Ojek dan Taksi Online di Kota Malang

Penumpang terlantar akibat angkot dan taksi konvensional mogok operasi. (Muhammad Choirul)
Penumpang terlantar akibat angkot dan taksi konvensional mogok operasi. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Pemkot Malang terkesan tidak tegas merespon polemik transportasi online dan konvensional yang tengah mencuat. Wali Kota, HM Anton, belum memberikan solusi konkret terkait permasalahan ini.

Padahal, permasalahan ini sudah menimbulkan banyak dampak negatif seperti bentrokan horizontal. Selain itu, mogoknya angkutan umum konvensional juga membuat ratusan penumpang terlantar.

“Kami masih mencari solusi terbaik. Jadi kan begini, tidak bisa itu diputuskan sendiri di pihak daerah, kami harus melakukan kompromi,” tandasnya, Selasa (7/3).

Dikatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat. Anton menegaskan, Pemkot Malang masih menunggu arahan terkait regulasi yang ideal.

“Karena selama ini regulasi itu yang ditunggu untuk mendapat solusi di tengah-tengah. Kami tidak boleh secara sepihak dan besarkan ego masing-masing dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,” pungkasnya.