Bela Negara untuk Menumbuhkan Kesadaran Membela Negara

Suasana Diklat Bela Negara yang melibatkan PNS Pemkot Batu. (istimewa)

MALANGVOICE – Sekretaris Bela Negara Jatim sekaligus Instruktur, Yafety Waruwu, mengatakan, Diklat bela negara sangat berbeda dengan wajib militer. Sehingga konsepnya juga berbeda dengan negara lain, dan masyarakat tidak perlu takut.

Materi dalam diklat ini sudah disusun sedemikian rupa untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, serta menumbuhkan kesadaran membela negara, agar NKRI berdaulat total dan disegani negara-negara lain.

“Kami apresiasi apa yang dilaksanakan Pemkot Batu agar warganya menjadi kader bela negara, yang dalam tugas dan kewajibannya dapat membangun bangsa ini, khususnya di lingkup Kota Batu sendiri,” ujar Yafety kepada wartawan, usai pembukaan Diklat Bela Negara Pemkot Batu.

Sebagai instruktur, Yafety sudah menyiapkan beberapa materi, misalnya materi cinta tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Materi ini bisa memberikan keyakinan mendalam kepada peserta bahwa pancasila adalah ideologi yang harus dipegang teguh.

“Implementasi di lapangannya nanti bisa berfifat lokalitas, misalnya mencintai kearifan lokal serta mengamalkan nilai-nilai pancasila di lingkungannya masing-masing,” sambungnya.

Dikatakan, sifatnya wajib bagi seluruh warga negara mengikuti kegiatan ini. Karena ia melihat kesadaran masyarakat akan wawasan kebangsaan sudah rapuh. Sehingga langkah bela negara yang digagas dalam Nawacita ini sangat penting.

“Kewajiban ini diatur dalam Undang-undang tahun 1945 Pasal 27 Ayat (3) yang mengatakan semua warga negara punya hak dan kewajiban untuk ikut membela negara,” tandas Yafety.