Begini Kronologi Pernyerahan Diri Nawardi ke Polisi

Kondisi rumah Nawardi yang hancur akibat ledakan petasan. (deny)

MALANGVOICE – Sebelum menyerahkan diri ke Mapolres Malang Kota, Kamis (29/10) malam, Nawardi masih sempat pulang ke rumahnya di Jalan Kiai Parseh, Bumiayu, Kedung Kandang.

Nawardi kaget melihat rumahnya sudah hancur dan di sekitarnya banyak polisi. Seperti diceritakan kuasa hukum, Iwan Kuswardi, kliennya pulang ke rumah mengendarai sepeda motor.

Saat terjadi ledakan, Minggu (25/10) malam, dan menewaskan 4 orang serta 3 orang luka, Nawardi memang tidak berada di rumah. Waktu itu ia sedang berada di Turen, menghadiri tahlil tujuh hari mertuanya.

“Setelah acara tujuh hari mertuanya, Nawardi pulang ke Bumiayu. Melihat kondisi rumahnya, dia kebingungan dan pergi ke Surabaya. Saking bingungnya, ia pernah tidur di jalanan, karena merasa bersalah,” kata Iwan Kuswardi kepada wartawan.

Kamis sore kemarin, pihak keluarga Nawardi meminta pendampingan hukum ke Iwan Kuswardi. Maksud baik keluarga Nawardi ingin menyerahkan diri, untuk itu minta perlindungan keamanan.

Sebagai kuasa hukum, Iwan Kuswardi lantas menghubungi Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata, untuk meminta jaminan keamanan kliennya. Ternyata permintaan itu disambut baik Singgamata.

“Kapolres sangat senang bila ada tersangka kabur yang menyerahkan diri secepatnya,” tutur Ketua Peradi Malang Raya itu.

Akhirnya, Kamis tengah malam, Nawardi didampingi kuasa hukum menyerahkan diri ke Mapolres Malang Kota dan disambut Kapolresta Singgamata, Kabag Ops Kompol Sunardi Riyono.

Setelah menyerahnkan diri, Nawardi menjalani penyidikan dengan beberapa pertanyaan.

“Sampai saat ini, kondisi fisik Nawardi cukup baik. Tapi psikologis dia tertekan dan labil karena rumahnya hancur dan menghilangkan empat nyawa, jadi ucapannya masih berbeda beda,” ungkap Iwan.