MALANGVOICE – Angka kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW) di PDAM Kabupaten Malang pada 2015 mencapai 30 persen dari total produksi. Di tahun ini, perusahaan air minum milik pemerintah itu menargetkan NRW bisa menyusut hingga ke angka 29 persen.
Kepala Bagian Umum PDAM Kabupaten Malang, Eko Priyo A mengatakan menurunkan angka NRW sebesar 1 persen bukanlah pekara mudah. Sebab potensi kehilangan yang ada saat ini tidak bisa ditiadakan.
Ia mencontohkan, pemakain air untuk hydran kebakaran, air mengalir di pipa yang belum masuk ke meteran pelanggan, hingga pengiriman air untuk membantu wilayah terdampak kekeringan adalah bagian dari potensi kehilangan air.
“Belum lagi pembersihan yang dilakukan seminggu sekali. Jelas ada air yang terbuang saat itu,” kata dia.
Eko menambahkan ada dua cara untuk menekan NRW yaitu fisik dan non fisik. Pembenahan fisik dilakukan dalam bentuk perbaikan kebocoran pipa sedangkan pembenahan non fisik adalah dengan menjaga keakuratan meter dan keakurasian pembacaan meter.
“Pembenahan fisik gampang terlihat. Begitu ada bocor langsung kita perbaiki. Tiap unit biasanya mengajukan perbaikan apabila terjadi kerusakan pipa,” lanjut dia.
Untuk pembenahan non fisik, Eko mengatakan sejak tahun lalu telah diberlakukan sistem Mobile Meter Reading, dimana pembacaran meteran dilakukan dengan cara memotret melalui aplikasi MMR.
“Kalau sudah pakai MMR, tingkat kesalahan pembacaan meteran jadi zero percent. Petugas tidak bisa memanipulasi angka karena terbaca sistem,” tukas dia.