Batalyon 464 Paskhas Sesalkan Kejadian Dugaan Peluru Nyasar ke Petani

Peluru Nyasar

Danyon 464 Paskhas. (Deny Rahmawan)

MALANGVOICE – Peristiwa dugaan peluru nyasar yang menimpa Buawi (50), warga Desa Baturetno, Singosari, Kabupaten Malang sangat disesalkan pihak TNI AU. Dalam hal ini adalah Batalyon 464 Paskhas yang sedang melakukan latihan tembak di Gondo Mayit, Tamanharjo, Selasa (8/8).

Korban dinyatakan tewas setelah pipi sebelah kanan diduga terkena rekoset peluru di sekitar lokasi latihan menembak. Jasad Buawi langsung dibawa ke RS Saiful Anwar untuk diautopsi.

“Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Pasti hal itu bukan kehendak semuanya,” kata Danyon 464 Paskhas, Mayor Pas M Misbakhul Munir, saat ditemui di RS Saiful Anwar.

Kepala Desa Baturetno. (Deny Rahmawan)

Pihaknya, lanjut Munir, akan mengurusi semua administrasi pengurusan jenazah hingga ke pemakaman. “Kami urus semua lah mas,” tambahnya.

Sementara itu, dikatakan Kepala Desa Baturetno, Mufid, lokasi korban dan latihan tembak berjarak sekitar 500 meter. Ia mendapat kabar korban dari warga sekitar yang kemudian membawa ke rumahnya.

“Dari warga sekitar, korban bilangnya di leher ada pelor. Korban tidak mau dikasih minum terus dibawa ke rumah sakit sudah meninggal,” lanjutnya.

Memang di daerah tersebut kerap kali digunakan anggota TNI AU latihan menembak. Biasanya anggota memberi sosialisasi beberapa jam sebelum latihan kepada masyarakat agar tidak mendekat karena berbahaya.

Dari informasi yang didapat, saat kejadian itu ada sekitar 70 anggota Batalyon 464 Paskhas yang berlatih. Mereka menggunakan senjata laras panjang.

Saat ini jenazah Buawi sudah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.


Reporter: Deny Rahmawan
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti