Banyak Ternak Mati Misterius, Pemkot Uji Laboratorium Tipe Gigitan

Banyak hewan ternak mati misterius. (Anja Arowana)

MALANGVOICE – Pemkot Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menindaklanjuti laporan maraknya kematian ternak. Selain domba, ternyata di Kota Malang juga terdapat kelinci yang mati misterius.

Berdasarkan penelusuran DPKP, salah satu kejadian dialami Sunari (57), warga perumahan Puri Dewata Jalan Akordion Utara No 09 RT 12 RW 01 Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Sejumlah hewan ternaknya menjadi korban.

Sunari mengatakan, penggigitan diperkirakan terjadi pada Jumat (15/9) lalu sekitar pukul 02.00 – 05.30 WIB. Padahal semalam sebelumnya, sampai pukul 02.00 WIB kondisi domba masih sehat.

Pada saat kejadian, di mengaku tidak mendengar suara mencurigakan. Insiden itu baru diketahui pada pukul 05.30 WIB. “Ada tiga ekor domba saya yang mati dan dua ekor lagi mengalami luka trauma pada paha dan lehernya,” paparnya.

Selain Sunari, Kristianto (55), warga Jalan Bandara Juanda II CC 7 Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang juga mengalami kejadian serupa. Namun, kali ini bukan domba, melainkan 4 ekor kelinci yang juga mati.

Merespon rentetan peristiwa itu, DPKP berkoordinasi langsung dengan kelurahan setempat. Sejumlah petugas juga melakukan kunjungan ke lokasi untuk pemeriksaan fisik serta pengobatan pada ternak yang terluka dan menyarankan yang mati untuk segera dikuburkan.

Untuk mengetahui tipe penggigitan yang terjadi maka sesuai saran Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, pihaknya menunggu hasil laboratorium Balai Veterine Wates Yogyakarta. “Ini karena kasus penggigitan ternak sama dengan yang terjadi di Karangploso Kabupaten Malang,” ujar Kepala DPKP, Sri Winarni.

Dia juga menyerukan pada peternak di sekitar lokasi kematian ternak untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan terhadap ternak. Selain itu, pengobatan pada ternak yang sakit harus segera dilakukan.

“Diagnosa sementara, kematian ternak yang terjadi di Kelurahan Tunggulwulung dan Cemoro Kandang di akibatkan luka trauma pada leher dan paha akibat gigitan binatang liar,” pungkasnya.(Coi/Yei)