Banyak Bersosmed Ternyata Pengaruhi Kesehatan Mental

Bersosial media ada batasannya. (movingactiveadz)

MALANGVOICE – Hampir semua orang mempunya sosial media. Sebagian besar dari mereka menghabiskan waktu luang untuk ‘scrolling’ atau berselancar di dalamya entah untuk sekadar melihat gambar, me-‘likes’ postingan, atau ‘kepo’ foto-foto mantan dengan pacar barunya.

Sayangnya, menurut informasi yang dirangkum MVoice dari laman Huffpost, Senin (3/12) terlalu lama berselancar di sosial media tak baik untuk kesehatan mental.

Menurut penelitian yang diterbitkan Journal of Social and Clinical Psychology, University of Pennsylvania, 143 mahasiswa diujicobakan dalam dua situasi. Situasi pertama adalah saat musim semi, dan situasi kedua saat musim gugur.

Peneliti mengobservasi aktivitas mahasiswa tersebut dalam menggunakan sosial media Facebook, Instagram, dan Snapchat, selama seminggu. Selanjutnya sekelompok mahasiswa itu dibagi menjadi dua group. Group pertama dibebaskan untuk berselancar di sosmed seperti biasanya. Sedangkan group kedua dibatasi hanya menggunakan sosmed selama 10 menit setiap hari.

Ternyata hasilnya mengejutkan, mereka yang hanya 10-30 menit mengakses sosial media mengurangi rasa depresi, kesepian, dan lebih memberikan ketenangan. Sebaliknya mereka yang lebih lama mengakses sosial media setiap harinya punya tingkat stress, depresi dan rasa kesepian yang lebih tinggi.

“Wah sungguh ironis ya. Mengurangi sosial media malah mengurai rasa kesepian,” kata peneliti, Mellisa Hunt.

Itu karena, saat melihat foto orang lain di sosmed, pengguna akan merasakan iri, merasakan hidup orang lain lebih menarik, lebih baik, dan lebih asyik ketimbang kehidupannya sendiri.

“Bersosial media diperbolehkan, dan tidak sepenuhnya harus dihentikan. Hanya saja kurangi penggunaannya. Sebaiknya 10-30 menit saja dalam sehari,” tutur Mellisa. (Der/Ulm)