Bantah Penyebab Banjir Kota Malang, BPSDA Klaim sudah Jalankan Protap

DAM di Tegalgondo. (Anja a)

MALANGVOICE – Banjir yang melanda Kota Malang, Senin (10/12), disebabkan oleh sumbatan di beberapa titik saluran air. Kepala UPT BPSDA Jatim, Pramono Hari, mengatakan penyumbatan dan penyempitan saluran air ini salah satunya disebabkan kebiasan buang sampah sembarangan.

“Jadi curah hujan tinggi, lalu saluran drainase tersumbat karena banyak sampah. Akhirnya banjir,” kata dia saat ditemui di lokasi DAM di Tegalgondo, Selasa (11/12).

Dia menambahkan, pihak DAM di Tegalgondo sudah mengikuti protap yaitu menutup intake (pintu saluran air sungai) saat curah hujan tinggi. Selanjutnya pintu baru dibuka esok paginya untik mengalirkan air ke hilir, ke sawah-sawah.

“Karena DAM (di Tegalgondo) ini fungsinya sebagai sistem irigasi,” tukasnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai atau saluran air lainnya. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas PU dan Pemkot Kota Malang, meminta agar proses pembangunan di Kota Malang memperhatikan pula sistem drainase.

“Jangan semua (saluran) ditutup bangunan. Karena kita perlu melakukan normalisasi, pengerukan dan pengechekan kondisi saluran rutin. Selanjutnya kita bersinergi terus,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Malang, Hadi Santoso, menilai DAM di Tegalgondo sudah mengikuti protap yang ada. Selanjutnya pihaknya akan menyelidiki titik penyumbatan saluran.

“Nanti kita coba uji mulai hari ini, apakah ketika DAM ditutup total masih terjadi genangan di beberapa wilayah. Jika iya, maka kami akan selidiki darimana genangannya itu,” katanya.

Hadi juga meminta maaf kepada seluruh warga Malang. Pihaknya berusaha mencari jalan keluar untuk permasalahan banjir Kota Malang.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wali Kota Batu, Sutiaji, menyebut, banjir di Kota Malang salah satunya dikarenakan pintu saluran DAM di Tegalgondo tidak ditutup. Setelah dilakukan pengechekan di lokasi DAM, hal itu tidak benar. DAM di Tegalgondo berfungsi sebagai saluran irigasi saja dan sudah mengikuti protap. Saat muka air sungai naik 50 cm atau cirah hujan tinggi, pintu air akan ditutup petugas yang standby di lokasi 24 jam.(Hmz/Aka)