Atasi Banjir, Pemkot Pertimbangkan Pembuatan Embung

Wali Kota Malang, Sutiaji. (Aziz Ramadani/ MVoice)

MALANGVOICE – Pembangunan embung alias waduk kecil tengah dipertimbangkan Pemkot Malang sebagai solusi mengatasi banjir. Namun, akan sulit terealisasi karena terkendala keterbatasan lahan.

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, wacana pembangunan embung di Kota Malang masih dipertimbangkan. Embung bisa ditempatkan di tiap wilayah setingkat kelurahan atau kecamatan.

“Tapi embung membutuhkan lahan, kalau butuh lahan tentu pasti ada pembebasan lahan juga,” kata Sutiaji saat dimintai pendapat usulan wacana pembuatan embung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, belum lama ini.

Embung sebenarnya telah menjadi rencana sejak lama guna mengatasi masalah banjir. Namun, semakin sulit tetapi akibat tak terkendalinya pembangunan perumahan dan pemukiman.

“Opsi lainnya bisa disiapkan biopori,” tutup pria juga Politisi Demokrat ini.

Perlu diketahui, data BPBD Kota Malang yang mencatat ada 16 kawasan di Kota Malang masuk zona merah banjir. Diantaranya, kawasan Jalan Galunggung, Jalan S Parman dan kawasan Jalan Borobudur.

Selain itu jalan yang kerap banjir adalah kawasan Jalan Klampok Kasri, Jalan Bukit Barisan, Jalan Dieng, kawasan pemukiman di Kelurahan Bareng, kawasan Jalan depan Plaza Araya, kawasan Sawojajar.

Kemudian ada lagi Kawasan Madyopuro Gang 4, Perempatan ITN, kawasan Bandulan, Jalan Industri Barat, kawasan Pandanwangi Taman Kalisari, Pasar Blimbing dan Tanjungrejo. Kesemuanya masuk zona merah banjir dengan tingkat kerawanan tinggi.

Mengatasi hal ini, BPBD Kota Malang mengusulkan pembuatan embung atau tempat penampungan air hingga biopori. (Der/Ulm)