Apresiasi Smart City Pemkot Malang, Menkominfo Ingatkan Soal Fiskal

Wali Kota Malang, Sutiaji berdialog dengan Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Jumat (4/10). (Humas Pemkot Malang)
Wali Kota Malang, Sutiaji berdialog dengan Menkominfo Rudiantara di Jakarta, Jumat (4/10). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Program smart city Pemkot Malang diapresiasi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Namun, Rudiantara mengingat agar pemerintah daerah mencermati tentang fiskal.

Rudiantara menyebutkan bahwa di Indonesia terdapat 514 kabupaten/kota. Dengan jumlah sebanyak itu, maka pengembangan smart city di daerah tidak bisa dikerjakan asal-asalan. Perlu perhitungan matang, salah satunya dalam hal fiskal atau berkenan tentang anggaran pendapatan.

“Kita harus lakukan penahapan yang mana kira-kira layak. Salah satu yang selama ini barang kali kurang diperhatikan adalah ruang fiskal. Ruang fiskal itu kalau kita lihat dari pemda (pemerintah daerah) tersebut berapa besar APBD-nya berapa besar PAD-nya (pendapatan asli daerah),” katanya.

Sisi fiskal tersebut harus dipertimbangkan matang-matang apakah dia sustainable dalam meng-cover kebutuhan anggaran dalam membangun smart city. Dia mengingatkan, agar pembangunan smart city tidak dilakukan atas kepentingan tertentu sementara ruang fiskalnya tidak diperhatikan.

” Cek dulu ruang fiskalnya. Itu salah satu faktor,” ujar pria yang moncer di industri telekomunikasi ini.

“Karenanya saya sampaikan kepada Pak Walikota Malang dan tim, bahwa smart city bukan semata belanja digitalisasi, terlebih kalau itu penawaran dari vendor vendor. Untuk diteliti dulu secermat mungkin, ” imbuhnya.

Rudiantara, berpesan kepada Wali Kota Malang Sutiaji, bahwa smart city tidak melulu bicara tentang digitalisasi.

“Pak Wali, apa yang diinovasikan kota Malang melalui Brexit itu sudah wujud smart. Jadi tidak harus sesuatu yang rumit atau serba IT, namun inovasi yang mampu memudahkan masyarakat dalam mengakses meskipun tidak berbasis IT, maka itu wujud smart, ” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, kunjungan langsung ke Menkominfo merupakan bagian dari komitmen, sekaligus mengonfirmasi dan mengusulkan agar kota Malang menjadi bagian dari gerakan menuju 100 smart city yang diluncurkan Kementerian.

“Jadi saat kita infokan bahwa kota Malang belum masuk list, Pak Menteri sempat heran, jadi memerintahkan jajarannya untuk cek kembali data yang ada, ” kata Sutiaji usai pertemuannya dengan Menkominfo.

Ditambahkan oleh Sutiaji, bahwa secara internal akan cek mengapa kota Malang belum masuk dalam program 100 smart city.

Seperti dijelaskan, gerakan menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan. Gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.(Der/Aka)