Anton Siapkan Branding Baru Kampung Keramik Dinoyo

Kota Malang Memilih Pemimpin

Anton-Syamsul saat mencoba membuat keramik di Kampung Keramik Dinoyo. (Lisdya Shelly)
Anton-Syamsul saat mencoba membuat keramik di Kampung Keramik Dinoyo. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Anton-Syamsul (ASIK) melanjutkan agenda kampanye dengan blusukan ke wilayah Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Lowokwaru, Selasa (6/3).

Keduanya terjun langsung melihat dari dekat proses pembuatan keramik dan belajar menghias keramik di salah satu home industri.

Anton mengungkapkan, meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif daerah berbasis kearifan lokal dan sektor ekonomi kreatif harus didukung potensi generasi milenial. Sehingga bisa membangun ekonomi Kota Malang agar lebih berkarakter dan memperhatikan tren ekonomi kekinian.

“Kami ingin mengarahkan Kota Malang sebagai salah satu basis perekonomian kreatif
Indonesia. Saya bersama-sama Mas Syamsul ingin membranding dan mengintegrasikan semua upaya itu membentuk Kota Malang menjadi Kota tujuan Wisata Inovasi,” kata Anton.

Anton menambahkan, Kampung Keramik Dinoyo akan terus dikembangkan sebagai tempat wisata edukasi kerajinan keramik, sehingga memiliki manfaat yang dapat mendorong sektor industri kreatif di bidang tersebut.

Hal tersebut akan terus diperjuangkan dan menjadi konsen dirinya bersama Syamsul Mahmud, utamanya dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Maka dari itulah, para pengrajin harus diberi sarana untuk memperbesar dan memperkuat usahanya.

“Para pengerajin ini merupakan salah satu penggerak atau motor ekonomi mikro dalam menghadapi ekonomi global. Kemajuan UMKM akan berperan besar dalam MEA nanti. Jadi segala sesuatunya harus dioptimalkan,” imbuhnya.

Di sisi lain, Anton juga mengungkapkan bahwa adanya kesenian tradisional seperti Rampak Barong dan Reog yang dikembangkan masyarakat setempat juga mendapatkan atensi dan perhatian lebih. Menurut dia kegiatan seni budaya tradisional tersebut dapat menguatkan kearifan lokal yang ada di Kota Malang.

“Harus dipertahankan meski arus globalisasi terus berkembang, tradisi tidak boleh ditinggalkan. Ini (budaya tradisional) akan dipadukan dengan wisata edukasi kerajinan keramik, yang ada untuk menjadi sebuah paket wisata yang komplet dan unik,” pungkasnya.(Der/Aka)