Antisipasi Serangan DBD, Warga RW13 Kelurahan Madyopuro Inisiatif Fogging

Petugas fogging di RW 13 Kelurahan Madyopuro, Sabtu (16/2). (Aziz Ramadani /MVoice)

MALANGVOICE – Marak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) membuat warga Kota Malang was-was. Antisipasi kemungkinan serangan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus tersebut, warga RW 13 Kelurahan Madyopuro inisiatif lakukan fogging, Sabtu (16/2).

Fogging atau pengasapan fokus di potensi nyamuk bersarang. Seperti taman, semak-semak, dan selokan. Sebelum dilakukan fogging, pengurus RW setempat memberikan pemahaman kepada warganya. Terutama pentingnya pencegahan alias preventif terhadap kemungkinan sebaran nyamuk pembawa DBD.

Salah satu pengurus RW 13 Kelurahan Madyopuro Muhammad Sutanto mengatakan, fogging dilakukan merespon tingginya kasus DBD. Apalagi pada musim penghujan ini. Potensi perkembangbiakan nyamuk tinggi. Kegiatan ini juga kerjasama dengan PT. Arthawena Malang dalam bentuk corporate social responsibility (CSR).

“Kasus DBD menjadi perhatian serius warga. Apalagi data menunjukkan ada banyak kasus warga terserang DBD, awal Januari lalu,” kata Sutanto ditemui MVoice di sela-sela kegiatan.

Sutanto menambahkan, fogging menyasar enam RT dengan total 252 kepala keluarga (KK).

Sementara itu, perwakilan petugas fogging menjelaskan metode pengasapan ini dilakukan untuk membantu membasmi nyamuk dewasa. Sedangkan, untuk membasmi jentiknya dengan selalu menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal dengan melaksanakan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur).

“Akan lebih efektif jika setelah fogging ada kerja bakti bersama membersihkan lingkungan. Terutama dari genangan air,” kata Andhy.

Pihaknya berharap hal ini bisa dilakukan rutin setiap Sabtu atau Minggu. Agar ancaman serangan DBD dapat dicegah.
Sementara itu, data dihimpun MVoice dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, ada 46 kasus kejadian DBD, Januari 2019. Ini meningkat drastis dibandingkan Januari tahun sebelumnya, berjumlah 9 kasus DBD. (Der/Ulm)