Antisipasi Longsor, BNPB Bangun 72 Sistem Peringatan Dini

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB

MALANGVOICE – Mengantisipasi bencana longsor dan banjir yang kerap terjadi di Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun 72 unit sistem peringatan dini longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, pemasangan sistem peringatan dini sejak tiga tahun lalu.

Rinciannya, 20 unit pada 2014, masing-masing 35 dan 17 unit pada 2015 dan 2016.

“Kami bekerja sama dengan UGM,” jelas Sutopo melalui pesan singkat yang diterima MVoice.

Sebagian besar sistem peringatan dini longsor ini, lanjut dia, dipasang di Jawa yang memiliki risiko tinggi longsor seperti di Kabupaten Banjarnegara, Magelang, Kulon Progo, Banyumas, Cianjur, Bandung Barat, Trenggalek, Sukabumi, Bogor, Sumedang, Wonosobo dan Garut.

“Alat juga dipasang di daerah lain di luar Jawa seperti di Kabupaten Nabire, Aceh Besar, Buru, Lombok, Bantaeng, Sikka, Kerinci, Agam, Kota Manado dan beberapa tempat lain,” jelas laki-laki 47 tahun ini.

Sistem peringatan dini longsor tersebut meliputi tujuh sub sistem yang dibangun meliputi sosialisasi, penilaian risiko, pembentukan kelompok siaga bencana tingkat desa, pembuatan denah dan jalur evakuasi, penyusunan standar operasional prosedur (SOP), pemantauan dan gladi evakuasi serta membangun komitemen pemda dan masyarakat.

“Jadi masyarakat setempat dilibatkan secara langsung dalam proses pembangunan sistem peringatan dini longsor. Masalah utama dalam pembangunan sistem peringatan dini adalah kultural,” tandas laki-laki asal Boyolali ini.