“Andai Adik Saya Jadi Cuti, Mungkin Tidak Seperti Ini…”

Pesawat Hercules dari Malang Jatuh

Keluarga Peltu Suyata saat prosesi pemakaman di TMP Suropati.(Miski)
Keluarga Peltu Suyata saat prosesi pemakaman di TMP Suropati.(Miski)

MALANGVOICE – Almarhum Peltu Suyata, jurus mesin 1, salah satu korban tewas pesawat Hercules C130 A1334 yang jatuh di Wamena, Papua, Minggu (18/12), dikenal pekerja keras.

Kakak korban, Sugimin, mengakui, adiknya tak pernah lelah saat menjalankan tugasnya sebagai prajurit. Bahkan, setiap hari bekerja sampai lembur.

“Kadang jam 23.00 sampai 01.00 malam masih bekerja. Tidak pernah lelah pokoknya,” kata dia, usai menghadiri prosesi pemakaman di TMP Suropati, Senin (19/12).

Ia kali pertama dikabari saudaranya di Jakarta, apabila pesawat Hercules yang didalamnya terdapat Peltu Suyata mengalami kecelakaan.

Lantas ia menghubungi istri almarhum, dua kali ditelepon belum nyambung. Baru kali keempat telepon diangkat.

“Saya sekeluarga disuruh ke Malang. Baru semalam saya sampai di rumah duka,” ungkapnya.

Baca juga: Prosesi Pemakaman Peltu Suyata Diiringi Isak Tangis Keluarga

Selain itu, adiknya akan selamat andai masa cutinya dikabulkan. Namun, karena keterbatasan personel, akhirnya negara meminta adiknya menunda masa cuti dan menjalankan misi.

“Kata teman adik saya, sebenarnya adik saya cuti, tapi karena diminta dengan hormat sama negara, akhirnya adik saya mengabulkan dan berangkat bertugas,,” jelasnya.

Sugimin berharap negara segera membenahi Alutsista yang ada, sehingga kejadian serupa tidak sampai terulang.

“Juga kesejahteraan keluarga perlu diperhatikan ke depannya,” paparnya.