Ada Kata ‘Pelacur’, DPRD Minta LKS SD Ditarik!

Hadi Susanto.

MALANGVOICE – Komisi D DPRD Kota Malang meminta kepada Dinas Pendidikan (Diknas) agar menarik buku LKS (Lembar Kerja Siswa) yang disisipi kata ‘pelacur’.

Anggota Komisi D, Hadi Susanto, menyatakan, kata-kata itu sangat tidak pantas dibaca murid sekolah dasar.

“Meski maksudnya memberi contoh akan bertanggung jawab dalam keluarga, tapi analogi pelacur itu kurang tepat. Cari analogi lain yang lebih bagus dan tidak menimbulkan pertanyaan,” tutur Hadi, beberapa menit lalu.

Dikatakan juga, murid SD belum mengerti maksud dan substansi kata-kata itu. Jika yang ditampilkan kata pelacur, maka dikhawatirkan akan menjadi pembenaran bagi profesi itu.

“Karena itu kami imbau kepada Dinas Pendidikan agar menarik LKS itu, sebelum menyebar luas,” tandasnya.

Masalah buku LKS muncul setelah beberapa wali murid resah ditemukan ada kalimat pelacur pada mata pelajaran.

Dalam sebuah sub materi pelajaran untuk siswa kelas 5 SD yang berjudul ‘Tanggung Jawab Keluarga’, diberikan contoh seorang ibu yang ditinggal suaminya dan hidup dengan tiga orang anaknya harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup anaknya.

Tak hanya sampai di situ, penulis LKS melanjutkan dengan kalimat “…Walaupun harus menjadi pelacur sekali pun, karena demi memberikan kehidupan dan bertanggung jawab atas ketiga anaknya”.