Abadikan Nilai Historis, Wanedi Dukung Upaya Pembangunan Museum Klobot

Kota Malang Memilih Pemimpin

Calon Wakil Wali Kota Malang, Ahmad Wanedi, berkunjung ke salah satu pabrik rokok. (Istimewa)
Calon Wakil Wali Kota Malang, Ahmad Wanedi, berkunjung ke salah satu pabrik rokok. (Istimewa)

MALANGVOICE – Kretek menjadi salah satu khazanah lokal yang turun -temurun di Indonesia. Salah satu jenisnya adalah rokok kretek klobot, yang menggunakan kulit jagung sebagai bungkus lintingannya.

Namun saat ini peredaran rokok klobot di pasaran masih kalah dengan rokok kretek pada umumnya yang saat ini laris manis di pasar. Valentino Tuage (40), HRD Oepet (salah satu pabrik rokok kota Malang), menyebutkan bahwa hanya dua perusahaan rokok yang hingga saat ini masih memproduksi rokok klobot yakni Gudang Garam dan Oepet.

“Tapi kuantitas produksi Gudang Garam juga sudah menurun. Kalau ini hilang, identitas kita juga hilang,” keluhnya.

Secara historis, rokok klobot merupakan kretek pertama buatan Indonesia. Sejak zaman Belanda, masyarakat Indonesia telah menikmati rokok klobot. Karena itu, Valen berharap agar sejarah rokok klobot dapat dikenal luas oleh masyarakat.

“Ini sejarah rokok Indonesia, ke depan kita rencananya akan membuat museum untuk rokok klobot,” kata Valen.

Calon Wakil Walikl Kota Malang nomor urut 1, Ahmad Wanedi, mendukung penuh upaya itu. Hal ini disampaikan saat melakukan kunjungan ke pabrik rokok klobot belum lama ini.

Menurutnya dengan adanya museum tersebut sejarah rokok kretek khususnya klobot buatan Indonesia dapat dikenal dan dipelajari secara luas oleh masyarakat.

“Jadi ada nilai edukasinya, saya akan mendukung selama itu baik dan kita akan upayakan kalau bisa rencana pembangunan museum tersebut berhasil karena bisa jadi objek wisata juga,” kata Wanedi.

Masyarakat juga dapat melakukan penelitian mengenai sejarah rokok kretek di Indonesia melalui museum yang dibangun tersebut.

“Mahasiswa juga bisa lakukan penelitian skripsi di sana. Pun bagi mahasiswa asing juga demikian, sehingga bisa jadi museum itu akan menjadi core dari penelitian rokok (kretek) di Indonesia,” tambahnya.(Coi/Aka)