78 Ribu Vaksin Tiba di Surabaya, Kota Batu Dapat Berapa?

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko (Istimewa)

MALANGVOICE – Forkopimda Kota Batu adakan rapat terkait kedatangan vaksin di Surabaya untuk Jawa Timur, Rabu (6/1). Vaksin ini merupakan harapan seluruh pihak untuk capai hidup yang betul-betul normal kembali.

Sebanyak sekitar 78 ribu vaksin tiba di Surabaya, Senin (04/01). Namun hingga saat ini belum ada pentunjuk teknis pendistribusian vaksin tersebut.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. “Tetapi terus terang mereka hanya menyampaikan jumlah dan kedatangan vaksin di Provinsi,” jelasnya.

Namun untuk distribusi ke setiap kotanya Dewanti mengaku belum tahu beserta juknisnya juga belum keluar. “Jadi melalu rapat ini merupakan salah satu persiapan ketika nanti vaksin telah benar-benar datang. Pihak keamanan TNI/Polri akan langsung memback up,” ujarnya.

Sementara itu, untuk yang diprioritaskan untuk divaksin adalah tenaga kesehatan untuk pendataannya sudah selesai dan sudah dikirim ke pusat. “Tapi yang jelas untuk data nakes di jawa timur ada sekitar 200 ribu nakes. Sedangkan vaksin yang datang baru sekitar 77 ribu lebih hampir 78 ribu,” jelas Dewanti.

Vaksin dengn jumlah 78 ribu itu hanya bisa menjangkau kurang dari 40 persen dari jumlah nakes yang ada. Dewanti menegaskan kembali bahwa pihaknya tidak tahu di Kota Batu mendapatkan berapa.

Sedangkan untuk jumlah nakes di Kota Batu sendiri ada 2033 nakes. Yang mana semuanya menjadi prioritas untuk dilakukan pemvaksinan. Namun untuk siapa yang akan divaksin terlebih dahulu masih belum ditentukan.

Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Catur C Wibowo mengatakan bahwa petunjuk distribusi secara teknis secara spesifik belum ada. Tapi vaksin yang dialokasikan ke jawa timur sudah di Surabaya.

“Nantinya dengan pemkot baru dan stake holder yang ada akan bekerjasama untuk mendistribusikan vaksin itu,” jelasnya. Kemudian akan dilaksanakan sesuai petunjuk.

Ia mengatakan bahwa segalanya tergantung dari pusat. Pengawalan, pengamanan, dan pelaksanaan akan mengikuti perintah langsung dari pusat.

“Vaksin itu kan untuk masyarakat biar semua sehat dan kembali normal. Bukan new normal lagi tapi betul-betul normal,” tandasnya.(der)