20 Tahun Penelitian, GAD65 Diagnostic Kit Akhirnya Uji Pasar

Tim peneliti GAD65 (anja)

MALANGVOICE – Setelah proses panjang penelitian selama 20 tahun, GAD65 Diagnostic Kit akhirnya diperkenalkan dan uji pasar tahun ini. GAD65 merupakan alat pendeteksi Diabetes Melitus tipe 1 dan 1.5 berbasis Enzyme Linked Immunosorbent Assay (Elisa).

Uji pasar ini merupakan awal komersialisasi nasional GAD65. Dua institusi, Institut Biosains Universitas Brawijaya dan PT Biofarma (Persero) yang telah melakukan langkah persiapan pendaftaram melalui pengajuan sertifikasi produksi dan ijin edar Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Begini penampakan alat deteksi, sederhana namun efektif (anja)
Begini penampakan alat deteksi, sederhana namun efektif (anja)

Ketua tim peneliti, Prof Dr drh Aulani DES, mengatakan lebih dari 600 sampel produk sudah diuji cobakan ke lima ras manusia. Uji stabilitas juga dilaksanakan untuk memastikan produk ini tahan banting, getaran dan suhu ekstrem.

“Karena kita tahu bahwa Indonesia kan luas dari Sabang sampai Merauke. Kita harus tahu apakah suatu alat kesehatan itu bertahan dalam kondisi pengemasan,” katanya, saat konferensi pers, di Gedung Biosains UB, beberapa menit lalu.

Ia menambahkan, perkenalan alat diagnostik ini juga melibatkan Spesialis Patologi Klinik, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Anak. Dokter umum layanan primer, serta pengelola Laboratorium Klinik di Malang dan sekitarnya juga membantu.

Harapan kedepan, produk ini dapat menjadi pendukung terwujudnya Indonesia Sehat 2045 yang dicanangkan Kementrian Kesehatan RI.

“Semoga cepat bisa diproduksi secara masal. Karena alat ini lebih terjangkau daripasa alat diagnostik internasional yang tersedia sekarang. Harganya 6 kali lebih murah,” katanya