Malang Tempo Doeloe Dinilai Pantas Diadopsi Semua Kota di Indonesia

MALANGVOICE – Program penataan Malang tempo doeloe mendapat apresiasi dari Kementerian PU dan dianggap berhasil serta layak diadopsi semua kota dan kabupaten di Indonesia.

Kenyataan itu mengemuka pada workshop yang digelar Ditjen Cipta Karya Kementerian PU di Sanur, Bali. Kegiatan itu menampilkan pembicara Dr Laretna (UGM), Prof Gunawan (UI) dan nara sumber lain. Sementara Ketua Yayasan Inggil Malang, Dwi Cahyono, tampil sebagai fasilitator Kota Pusaka Kementerian PU.

Kota Pusaka2

Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dr Ir Andreas Suhono, dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah yg membangun tanpa mengingat warisa budaya , hasil pembangunan yang dilakukannya dipastikan akan cepat dilupakan di masa depan.

Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak 2004 memang memiliki program P3KP (Program Penatàan dan Pelestarian Kota Pusaka) berbasis rencana tata ruang bercirikan nilai pusaka, melalui sustainable urban heritage development.

Berdasar UU Nomor 11 Tahun 2010 yang mengamanatkan peran pemerintah dan masyarakat untuk melindungi, mengembangan dan memanfaatkan cagar budaya, pada 24-26 November, demi memperkuat program itu, Kementeretian PU mengundang Dinas PU dari 57 kota/kabupaten (20 propinsi) untuk mengikuti workshop membahas itu, bertempat di Werdhapura, Sanur Bali.

Program dibagi menjadi 8 modul yang harus dilakukan kota dan kabupaten seluruh Indonesia. Sebagai pendamping, ditunjuk 6 orang fasilitator dari akademisi dan praktisi kota pusaka.

Hadir pada acara itu selain Andreas Suhono, di antaranya Ketua Dewan Pembina BPPI, Hasyim Djojohadikusumo, Walikota Giayar, Walikota Banda Aceh, dan sejumlah kepala daerah lainnya.