1.500 Orang Belajar di Sekolah Sungai Pujiharjo

Kegiatan Sekolah Sungai di Pujiharjo (tika)
Kegiatan Sekolah Sungai di Pujiharjo (tika)

MALANGVOICE – Sekitar 1.500 relawan yang terdiri dari 400 warga serta 1.100 anggota berbagai macam organisasi hari ini belajar di Sekolah Sungai yang digelar di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.

Jangan dibayangkan sekolah yang dimaksud hanya duduk manis sementara guru menerangkan.

Sekolah sungai yang merupakan program BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) ini mengajarkan kepada para relawan untuk belajar deteksi dini dari sungai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Hafi Lutfi menjelaskan kondisi sedimen hulu dan hilir sungai bisa menunjukkan peringatan bahaya bencana dan kondisi alam.

“Sedimen sungai jika masih banyak akar dan potongan kayu artinya lahan di atasnya masih kuat. Namun jika sudah dipenuhi lumpur lahan di atas sudah nggak kuat dan rawan longsor,” beber Lutfi saat ditemui di Balai Desa Pujiharjo, Selasa (25/10).

Kegiatan Sekolah Sungai ini juga membersihkan sungai Tundo dan Purwo yang kerap meluap dan menimbulkan banjir di desa ini.

Selain itu, juga melakukan pemasangan bronjong di sepanjang sungai tersebut.

“Kami pilih Pujiharjo karena kerap dilanda banjir dan longsor,” jelas mantan Camat Wagir ini.

Sebagai informasi, sejak Juli hingga Oktober Pujiharjo sudah enam kali diterjang banjir. Total kerugian capai milyaran rupiah. Ada dua rumah rusak parah, satu hilang, 58 rusak ringan dan 200 rumah terdampak serta 30 hektar sawah rusak.