MALANGVOICE – Museum Angkut Kota Batu kini punya koleksi terbaru, yakni satu unit helicopter 206L made in Kansas, Amerika Serikat, yang diletakkan di Lantai 3 Zona Aviasi.
Pesawat ini dipakai Penerbang Angkatan Darat Indonesia sejak tahun 1979, atau selama 20 tahun, dengan home base di Lapangan Udara Husein Sastranegara, Bandung.
Dengan hadirnya satu pesawat ini, Museum Angkut ingin memanjakan pengunjung dengan bebas menyentuh dan mengeksplorasi dunia aviasi, khususnya pesawat tempur.
Karena biasanya dalam pameran pesawat, sangat sulit bagi warga biasa untuk melihatnya dari jarak dekat. Meskipun helicopter ini belum resmi dibuka menjadi tontonan, sudah banyak warga yang foto selfie di sana.
“Sementara ini masih kami displai dulu karena belum lengkap. Ada dua misil yang masih kami tunggu guna melengkapi penampilan helicopter 260L ini,” ungkap Station Manager Runway 27, Glenn Sumendap.
Helicopter yang baru datang ini pernah dipakai sebagai kendaraan pribadi seorang Jenderal TNI AD bintang 3 yang tidak disebutkan namanya oleh pihak Museum Angkut.
“Jadi helicopter buatan Amerika ini awalnya dipakai untuk pengangkutan semi logistik, kemudian dimodifikasi menjadi kendaraan fighter, lalu diubah lagi jadi elit,” tambah Glenn.
Semua bagian kendaraan masih original tanpa tambahan, baik bagian kokpit, tubuh, hingga ekor. Hanya saja, 206L ini tidak dipajang bersama dengan mesinnya (exlude machine) karena terlalu berat.
“Setting lampu masih nyala semua, misalnya notification light di kanan warna hijau, dan lampu kiri warna merah. Landing light pada ekor atas dan di depan tengah bawah, masih aktif semua,” imbuh lelaki asal Jakarta ini.
Bahkan flight control dan instrument panel kockpit masih lengkap. Termasuk rotor machine blade dan landing skate pun orisinal. Helicopter ini disebut 206Loong karena punya 6 tempat duduk, karena kategori short hanya punya 4 tempat duduk saja.