Yatim Piatu, Balita di Wonosari Alami Gizi Buruk

Balita terkena gizi buruk yang tinggal bersama neneknya (fathul)

MALANGVOICE – Seorang balita berusia 4,5 tahun bernama Hafidloh Nadifa, mengalami gizi buruk. Naasnya, balita ini juga yatim piatu, dan hanya tinggal bersama neneknya yang janda di Dusun Selobekiti RT 20 RW 04, Desa Plandi, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

Saat MVoice ke sana, Nadifa sedang dipangku neneknya, Mujiati Ningsih (42), di ruang tamu. Ayah Nadifa, Abu Hasan, meninggal saat usianya baru 5 bulan kandungan. Setahun usai dilahirkan, ibunya, Elis Sumartiningsih, menyusul meninggal dunia.

“Dulu Hafidloh ini batuk-batuk, demam, dan pilek terus menerus. Karena gak sembuh-sembuh, lalu saya bawa ke bidan. Tapi ya gitu saja, gak ada alat-alatnya,” cerita Mujiati kepada wartawan.

Balita ini kemudian dibawa ke RSUD Kanjuruhan untuk mendapat perawatan selama 10 hari. Kata dokter, lanjut Mujiati, Nadifah mengalami gizi buruk dan ada kuman di paru-parunya.

Pasca 10 hari itu, Nadifa dibawa pulang karena menurut dokter sudah bisa makan. Sehingga diharapkan dapat membaik saat dibawa pulang. Sayangnya, untuk makan sehari-hari yang kurang, membuat kondisi Nadifa memburuk.

Hingga saat ini, Nadifa tidak bisa berjalan dan sakit-sakitan. “Sejak pagi menangis terus. Biasanya kalau begitu dia kesakitan, makanya nangis. Saya cuma bisa gendong, ngemong, atau bercanda sama dia,” sambung Mujiati.

Sehari-hari, Mujiati hanya bisa mengandalkan belas kasih tetangga. Bahkan saat Nadifa dirawat di rumah sakit, itu pun uang hasil pemberian dari warga setempat. Karena itu, ia sangat berharap bantuan dari pemerintah untuk perawatan Nadifa.

Biasanya, Mujiati bekerja membuat kipas sate. Tapi sejak mengurus Nadifa, pekerjaannya menjadi terbengkalai sehingga tidak bisa digunakkan menopang hidup. Apalagi, suaminya juga telah tiada sehingga mereka berdua tinggal sebatang kara.