Wiwie dan Spirit Melestarikan Musik Nusantara Lewat Digitalisasi…

Wiwie saat mendemokan keyboard Korg yang telah diisi instrumen musik nusantara. (Shuvia Rahma)

MALANGVOICE – Kekayaan instrument musik nusantara menarik minat produsen alat musik Korg untuk melakukan digitalisasi alat musik daerah dan menjadikannya sampling dalam produk terbarunya. Dirilis pada awal 2015, keyboard Korg berkode PA 900 versi Indonesia telah terisi sekitar 34 rhytme dan suara alat musik Indonesia.

Beberapa rhytme dan suara yang telah di-digitalisasi antara lain style melayu, style reog, style Banyuwangi, syle Batak, Jakarta, Jawa Barat, style Bali, dan masih banyak lagi.

Wiwie GV, brand ambassador Korg Indonesia yang bertanggungjawab memasukkan sampling alat musik nusantara ke dalam alat Korg mengatakan, digitalisasi kekayaan budaya Indonesia tersebut sampai saat ini masih terus dilakukan. Ia menargetkan 90 jenis alat musik etnik bisa masuk industri musik modern melalui Korg.

“Saat ini, target masih 90, nanti kalau diperjalanan menemukan yang baru, ya langsung saya tambahkan. Bisa jadi lebih dari 90,” kata Wiwie saat berbincang dengan MVoice usai acara pembukaan MCP Music Festival 2015, kemarin sore (Minggu, 20/12/2015).

Pemilik nama lengkap Viva Permadi ini menerangkan, untuk memasukkan sampling alat musik nusantara diperlukan waktu antara sehari hingga seminggu. Proses yang harus dilalui antara lain perekaman dan editing. “Merekam langsung kemudian diedit. Proses pengeditannya yang membutuhkan waktu relatif lama,” jelas dia.

Ia menambahkan, kehadiran para pemusik etnik di MCP Music Festival membantunya untuk mempermudah proses digitalisasi. Sebab, banyak alat musik yang siap dimainkan oleh para ahlinya.

“Perekaman yang baru saja selesai itu untuk alat musik sasando,” ungkapnya.

Wiwie menambahkan, 90 instrument alat musik nusantara tersebut rencananya akan masuk dalam seri terbaru Korg yang nantinya beridentitas PA 4X. Hanya saja segmentasinya akan menyasar segmen high end dengan kisaran harga sekitar Rp 30 jutaan.

“Launchingnya menunggu proses digitalisasi selesai. Targetnya Februari, tetapi kalau melihat kondisi, kemungkinan akan sedikit mundur dari jadwal,” terangnya.