Walah, Kota Batu Kekurangan 515 Guru

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Dra Mistin. (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Guru SD – SMA/SMK sederajat di Kota Batu rupanya masih jauh dari kata cukup. Dari formasi ideal 2.829 guru, Kota Batu hanya miliki 2.314 guru. Brarti butuh sekitar 515 guru lagi agar proses belajar – mengajar maksimal.

Informasi yang dihimpun MVoice, formasi kekurangan guru ada pada jenjang SD sederajat. Saat ini, ada 1073 guru berstatus PNS untuk SD negeri dan swasta. Jumlah itu masih kurang mengingat dari jumlah sekolah jenjang SD ada 74 sekolah. Sedangkan jenjang SMP ada 30, dan SMA/SMK ada 26.

Sementara itu, untuk jenjang SMP negeri dan swasta ada sekitar 663 guru PNS. Untuk jenjang SMA ada 310, sedangkan untuk tingkat SMK ada 286.

Hal ini dibenarkan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu, Samun. Beberapa sekolah kekurangan tenaga pendidik untuk PNS. Kekurangan guru ini dikarenakan banyak guru yang sudah akan masuki masa pensiun. Pihaknya kesulitan untuk mencari pengganti guru yang pensiun khususnya mata pelajaran olahraga dan Pendidikan Agama Islam (PAI).

“SDN Pendem 1 contohnya kurang guru mata pelajaran tersebut. Karena guru yang lama juga mau purna tugas,” beber Samun ditemui MVoice beberapa waktu lalu.

Kepala Sekolah SDN Pendem 1 ini menambahkan, diperkirakan pada periode 2017-2020 akan banyak lagi guru yang purna tugas. Sebab, ada banyak guru PNS di Kota Batu angkatan 1982-1983. “Saat ini beberapa sekolah mensiasati dengan buka lowongan Non-PNS,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Batu, Dra Mistin membenarkan kondisi tersebut. Guna mengatasi kekurangan guru itu setiap sekolah dibolehkan membuka pendaftaran guru tidak tetap alias honorer (Non PNS).

“Solusi sementara seperti itu. Sambil nanti kami juga mendata untuk pemerataan guru di Batu,” kata Mistin.

Dikatakannya kekurangan guru ini paling banyak dirasakan ialah tahun 2017. Apalagi masih belum ada penerimaan guru PNS, oleh karena itu setiap sekolah yang dirasa sangat membutuhkan guru bisa membuka pendaftaran guru tidak tetap sesuai kebutuhan. Namun, pihaknya akan terus memantau penerimaan guru tidak tetap, agar jangan sampai overload.

“Kalau yang dibutuhkan guru Matematika dua orang, ya cukup menerima dua orang saja. Menyesuaikan kebutuhan,” tukasnya.


Reporter: Aziz Ramadani
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti