Waduh, Kabupaten Malang Punya 300 Koperasi ‘Sakit’

Bupati Malang, Rendra Kresna bersama Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (Tika)
Bupati Malang, Rendra Kresna bersama Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (Tika)

MALANGVOICE – Koperasi yang tidak sehat atau terkena pendisiplinan jumlahnya cukup banyak di Kabupaten Malang.

Bupati Malang, Rendra Kresna menjelaskan, ada sekitar 300 koperasi di kabupaten yang saat ini dalam kondisi ‘sakit’.

Sementara yang bisa dikatakan dalam kondisi sakit parah sebanyak 93 koperasi.

Sementara itu, jumlah total koperasi mencapai sekitar 1.253. Dia menyebut, ada beberapa lembaga yang berstatus hidup segan mati pun tak mau.

“Iya, itu koperasi sakit. Kondisi yang demikian itu ada pembinaan agar kembali semangat. Kami tidak langsung menutup,” kata Rendra, Selasa (24/1).

Dia mencontohkan, salah satu koperasi yang hidup segan mati tak mau. Namun, dengan pembinaan akhirnya bisa kembali bangkit. Lembaga yang dia maksud adalah Koperasi Unit Desa (KUD) Turen.

“Sekarang sudah bagus bisa kembali bangkit,” imbuh dia.

Dia juga mengakui jika ada koperasi di wilayahnya yang nakal. Mereka hanya berkamuflase agar bisa mendapatkan bantuan modal. Hanya ada investor, tidak ada anggota.

“Kami sudah kerjasama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk menertibkan koperasi yang nakal itu,” imbuh dia.

Menurut dia, selain 300 koperasi sakit, koperasi Kabupaten Malang cukup mampu mempertahankan keberadaannya.

“KUD, koperasi wanita dan karyawan bisa mempertahankan diri dengan bagus. Apalagi mereka berkembang dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” imbuh dia.

Mengenai pembiayaan Rp 25 juta untuk UMKM tanpa anggunan, dia berterimakasih kepada Kementerian Koperasi dan UKM.

Pasalnya, memberikan pinjaman yang memudahkan pelaku bisnis kecil.

“Masyarakat di pedesaan itu taat mengembalikan pinjaman. Selama ini mereka terkendala modal karena ada anggunan,” tandas dia.