Waduh, Hanya Dua Biro Perjalanan Wisata Batu yang Berlisensi

Satrio Budi di kantornya (anja)
Satrio Budi di kantornya (anja)

MALANGVOICE – Kota Batu sebagai kota wisata punya puluhan agen perjalanan, atau biro wisata. Sayangnya dari puluhan itu, ternyata hanya dua saja yang punya lisensi resmi sebagai ijin menjalankan biro perjalanan.

Hal itu dikatakan ketua Batu Professional Tourism Association (Bapta), Satrio Budi Santoso, saat ditemui di kantornya, hari ini. Satrio mengatakan, agen perjalanan harus mempunyai standarisasi usaha, lisensi atau legalitas itu salah satunya.

“Nah, padahal sebagian agen perjalanan ini punya track record yang bagus dan branding yang bagus. Tapi segi legalitasnya tidak diperhatikan,” kata dia.

Bukan berarti, lanjut Satrio, agen perjalanan yang tidak berlisensi berarti agen abal-abal, namun kembali lagi bahwa nilai jual agen perjalanan adalah ‘trust’ atau kepercayaan konsumen.

“Gimana mau konsumen itu memilih jasa perjalanan, kalau legalitasnya tidak ada,” tandas dia.

Lisensi itu juga memudahkan konsumen untuk berhati-hati memilih agen perjalanan. Karena sebelumnya, sempat terjadi penipuan berkedok agen wisata.

“Konsumen membeli paket dan mentransfer sejumlah uang, namun kemudian sesampai di bandara, konsumen diterlantarkan. Ini sering terjadi,” kata dia.

Hal-hal seperti itu tidak hanya mencoreng nama agen perjalanan, namun juga Kota Batu sendiri sebagai kota wisata.

Seharusnya, lanjut dia, agen perjalanan harus punya kemauan mengurus lisensi itu. Menurut Satrio, pemerintah Kota Batu sudah mempermudah akses untuk perijinan tersebut, hanya saja kemauan pelaku agen perjalanan masih rendah.

“Contohlah Bali. Agen perjalanan di sana punya kemauan besar mengurus lisensi. Disana, bayar lisensi sampai puluhan juta. Di Batu lho cuma Rp 4 Juta saja kok tidak mau,” pungkasnya.