Unisma Pertimbangkan Lagi Rencana Gabung Konsorsium PJJ

Diskusi Konsorsium PJJ (anja)

MALANGVOICE – LPTNU (Lembaga Perguruan Tinggu NU) hari ini menggelar konsorsium PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di Universitas Islam Malang.

Demikian dikatakan Wakil Rektor I Unisma, Junaidi Mistar, yang menyatakan perlu membicarakan dulu dengan yayasan untuk masuk ke konsorsium.

“Tadi siang kan masih diskusi saja. Dari persyaratan formal, kita sudah memenuhi. Tapi apakah Unisma akan tergabung atau tidak, melihat hasil FGD dulu,” katanya kepada MVoice.

Lanjutnya, pasca FGD pun masih perlu pembicaraan lagi, termasuk dengan yayasan. Sebab hal itu tidak bisa diputuskan sendiri oleh kampus.

“Jika bergabung ke konsorsium, dosen PJJ akan dikhusususkan. Kalau per-prodi syarat dosennya ada enam, kalau misalkan Unisma membuka dua prodi, maka perlu 12 dosen PJJ,” imbuhnya.

Berarti hal itu perlu penambahan dosen baru lewat rekrutmen. Jika Unisma membuka PJJ, jelas Junaidi, kemungkinan hanya diperuntukkan prodi yang terakreditasi A.

“Dosennya cukup banyak. Ada 30-an. Kalau nanti dipisah/diambil untuk dosen PJJ masih cukup,” katanya.

Namun ia tidak ingin penyelenggaraan PJJ mengorbankan mutu akademik.

“Bagi kami, mengawal kualitas akademik penting. Sehingga keran yang dibuka pemerintah harus direspons hati-hati,” tukasnya.

Memang, lanjutnya, bagi PTS, ada keuntungan penyelenggaraa PJJ. Secara administrasi, jumlah mahasiswa yang meningkat berarti berbading lurus dengan pendapatan. Namun, menurutnya menjaga kualitas pendidikan juga amat penting.

Menurut dia, meski PJJ menekankan pada kemandirian mahasiswa, tapi tetap perlu mitra untuk penyelenggaraan tutorial.