Unisma Juga Persoalkan Tembok Pembatas MDC

Tembok pembatas MDC dan Unisma. (hamzah)

MALANGVOICE – Masalah polusi udara dan suara belum beres, kini Universitas Islam Malang (Unisma) mempersoalkan tembok pembatas Mall Dinoyo City (MDC).

Rektor Unisma, Masykuri Bakri, melihat tembok pembatas MDC terkesan dibangun ala kadarnya, tidak mempertimbangkan nilai estetika Unisma yang memiliki karakteristik sendiri.

“Tembok pembatas ini kan masih jelek sekali, tidak diapa-apakan,” kata Masykuri.

Dikatakan, pihaknya sudah mengajukan beberapa tema agar tembok itu satu nafas dengan iklim bangunan kampus. Nyatanya, hingga kini masih belum terealisasi.

“Selain itu, jarak pembatas menurut peraturan harus ada space minimal 3 meter, tapi kalau dilihat ini kan mepet sekali dengan tembok kita,” bebernya.

Karena itu, Unisma meminta kepada pengelola MDC agar dalam waktu sepuluh hari ada kesepakatan bersama.

Target sepuluh hari itu, kata Masykuri, tidak berarti dalam waktu itu harus selesai semuanya. ”Kami minta ada hitam di atas putih dan ada materai, yang didalamnya terdapat perjanjian pihak mall mau mengerjakan semua tuntutan kami,” jelasnya.-