UM Juara 2 Debat Bahasa Inggris National University Debating Championship (NUDC)

UM berhasil meraih posisi ke-2 Juara Debat (Istimewa)
UM berhasil meraih posisi ke-2 Juara Debat (Istimewa)

MALANGVOICE – Universitas Negeri Malang (UM) menyabet first runner up dan 1st Winner Essay Writing dalam National University Debating Championship (NUDC) 2017.

Kegiatan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti ke-10 ini berlangsung di Universitas PGRI Semarang, 3-8 September 2017.

Torehan First runner up NUDC tersebut dipersembahkan oleh Lisa Ramadhani H (Jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra UM, dan Feri Kurniawan (Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang). Sedangkan 1st Winner Essay Writing dipersembahkan oleh Eka Larasati Oktaviani (Mahasiswa PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan UM).

Kegiatan ini diikuti 112 perguruan tinggi se Indonesia dengan jumlah peserta 336 mahasiswa. Acara dibuka oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI, Prof Intan Ahmad.

Dalam pidatonya, Intan menyampaikan debat bahasa Inggris itu tidak mudah, perlu orang yang kredibel dan bisa berkomunikasi dengan baik dan aktif, tidak hanya berdebat tetapi juga menjadikan debat sebagai sesuatu yang bermanfaat dan menarik.

“Debat berlatih untuk mendengar dan menghargai pendapat orang lain. Selain itu juga menerima perbedaan pendapat, dan mengajarkan bagaimana kita menyampaikan ide-ide yang baik,” jelasnya.

Bagi peserta yang berhasil menjadi juara akan diberi bantuan dana pembinaan dan berhak mendapatkan tiket kompetisi Internasional World Universities Debating Championship (WUDC) yang akan berlangsung pada akhir Desember 2017 mendatang di Meksiko.

Seremonial penutupan yang dilaksanakan tanggal 7 September 2017, juga dihadiri Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI, Dr. Didin Wahidin. Didin mengatakan, kegiatan ini sangat strategis untuk semua peserta dalam rangka menyamakan langkah bersama untuk mencapai tujuan nasional. Kejuaraan ini memerlukan keluasan wawasan, kemapuan berbahasa dan kemauan berlogika. Didin juga memberikan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada para juara.

“Anda memang berkemampuan hebat, tetapi anda tidak boleh menjadi orang asing di negeri sendiri,” pesannya kepada para peserta debat.(Der/Ak)