Ulama Spanyol Kecam Kekerasan Membawa Nama Islam

Peserta ICIS 2015 di UIN (deny)

MALANGVOICE – Seorang ulama dari Spanyol, Prof Dr Abdus Shomad Antonio Romareo, dalam diskusi panel pada konferensi internasional di UIN Maulana Malik Ibrahim, juga menyatakan prihatin atas berbagai kekacauan yang mengatasnamakan Islam.

Keprihatinannya itu berlandaskan pada maraknya radikalisme dan teroris yang terjadi di dunia internasional. Karenanya, Abdus Shomad berharap dengan konferensi ke-4 hari ini bisa mencari solusi. Apalagi konferensi diadakan di Indonesia yang memiliki berpenduduk muslim terbesar di dunia.

“Saya senang bisa berkunjung di tempat ini, sekaligus ikut serta menyampaikan Islam rahmatan lil alamin,” jelasnya, saat mengisi panel diskusi ICIS.

Sementara itu Dr Taufik Romadhon Al Bouti, membenarkan, kondisi umat Islam belakangan ini terpecah, dan saling serang satu dengan lainnya, baik antar kelompok dalam Islam maupun antara negera-negara berpenduduk mayoritas muslim.

Menurutnya, ada beberapa sebab perpecahan itu, antara lain lemahnya pemahaman umat terhadap nilai-nilai universal risalah Islam, kurangnya pengetahuan umat Islam terkait hubungan antar budaya, adanya ‘tangan-tangan kotor’ yang menciptakan kondisi perpecahan, dan sengaja mengadu domba umat Islam demi tujuan-tujuan dan keuntungan duniawi.

Dalam pandangan Islam, kata Taufik, perbedaan merupakan sesuatu yang niscaya. Sehingga memperdebatkan apalagi menjadikan perbedaan itu sebagai landasan legitimasi untuk membunuh dan menyerang, merupakan perbuatan yang tidak Islami.

”Untuk itu, radikalisme dan ekstrimisme harus ditekan. Sebaliknya harus direkomendasikan kepada para ulama dan penguasa, agar menyebarkan dan mempromosikan Islam yang ramah, yaitu Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.